kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Cegah Penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Ternak, Kementan Gelar Pelatihan


Minggu, 03 Juli 2022 / 12:08 WIB
Cegah Penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Ternak, Kementan Gelar Pelatihan
ILUSTRASI. Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi [kiri] mewajibkan seluruh jajarannya wajib aktif mencegah dan menangkal PMK, khususnya tenaga medik dan paramedik untuk turun ke lapangan membantu peternak di seluruh Indonesia


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah menyebar di sebagian wilayah Indonesia, 18 Provinsi dan 180 Kab/Kota. Berdasarkan data per 12 Juni 2022, dari 140.298 ternak yang sakit, sebanyak 36.924 dinyatakan sembuh. 

Kementerian Pertanian melalui unit-unit kerjanya melakukan langkah solutif untuk mengatasi PMK. Di antaranya dengan mengadakan Posko, Tata Kelola lalu lintas ternak, bantuan obat, vitamin, vaksinasi, pelatihan-pelatihan dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta masyarakat tidak panik menanggapi kondisi tersebut.

“PMK dapat ditangani, tidak perlu panik. PMK dapat disembuhkan dengan tingkat kematian yang relatif rendah. PMK tidak membahayakan manusia, dengan daging manusia bisa dikonsumsi dengan protokol pemotongan yang baik,” ujar Mentan Syahrul dalam siaran pers Kementan, Minggu (3/7). 

Langkah solutif dan antisipatif telah ditempuh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), yang secara teknis dilaksanakan oleh UPT Pelatihan dan Pendidikan Pertanian. 

Baca Juga: Mentan Syahrul Limpo Monitor Penanganan PMK di Kabupaten Sumedang

Seluruh komponen di bawah BPPSDMP wajib turun, terutama tenaga medik dan paramedik, untuk peran aktif menanggulangi penyebaran PMK. “Semua harus turun ke lapangan,” seru Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi.

Untuk segera memutus penyebaran PMK, sebanyak 86 kegiatan telah diselenggarakan BPPSDMP di hampir seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan tersebut dilakukan dalam bentuk Pelatihan, Bimbingan Teknis, Sosialisasi, Pendampingan, Webinar, Desinfektan Kandang, Vaksinasi, hingga Pengobatan Hewan Ternak.

Melalui UPT Pelatihan BPPSDMP khususnya yang bergerak di subsektor peternakan dan Kesehatan hewan, telah dilaksanakan berbagai pelatihan untuk pencegahan dan penanggulangan PMK dilakukan secara offline dan online, terutama di wilayah wabah PMK.

"Secara offline, Pelatihan Pengendalian dan Penanganan PMK telah dilaksanakan di wilayah Mojokerto Jawa Timur, Jawa Barat meliputi Depok, Bogor, Depok, dan Tangerang serta Bangka Tengah dengan  total peserta mencapai 160 orang, “terang Dedi. 

Pelatihan penanggulangan ini diberikan oleh dokter hewan dan medik veteriner yang dibantu oleh berbagai unsur mulai dari pemerintah, tokoh masyarakat, dan mahasiswa.

Baca Juga: Pasokan Pangan Dunia Terhambat, Industri Daging Olahan Terdampak

Sementara, Pelatihan Vaksinasi juga diselenggarakan di Kota Batu dengan sasaran peserta terdiri dari dokter hewan, paramedik, dan mahasiswa FKH Surabaya dan Malang.

Diharapkan dengan pelatihan ini dapat memperlengkapi peserta pelatihan untik menjadi tenaga vaksinator cadangan yang berkompeten. Sedangkan di wilayah Mojokerto telah diselenggarakan pemberian Vitamin C dan perlakuan desinfektan total di 28 wilayah. 



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×