kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Cegah Perubahan Iklim, TRIPATRA Tanam 50.000 Pohon Mangrove di Banten


Kamis, 24 Agustus 2023 / 13:04 WIB
Cegah Perubahan Iklim, TRIPATRA Tanam 50.000 Pohon Mangrove di Banten
ILUSTRASI. TRIPATRA Tanam Pohon


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Tripatra Engineers and Constructors (TRIPATRA), penyedia solusi rekayasa berkelanjutan (sustainable engineering solutions provider) memperkuat komitmen untuk berkontribusi dalam upaya pencegahan perubahan iklim dan pelestarian lingkungan dengan menyelenggarakan program TRIPATRA Tanam Pohon dengan melakukan penanaman 50.000 bibit pohon Mangrove dan Terestrial di berbagai daerah, salah satunya di Kawasan Mangrove Kramat, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten (16/8).

Secara simbolis penaman bibit pohon Mangrove yang juga merupakan bagian dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun TRIPATRA ke-50 ini dihadiri langsung oleh jajaran direksi dan pimpinan TRIPATRA beserta Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Banten, Komunitas Tani Hutan Alam Lestari, dan Pemerintah setempat.

Indonesia telah menyampaikan peningkatan ambisi penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) melalui dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC), dimana target penurunan emisi GRK Indonesia dengan kemampuan sendiri pada Updated NDC  (UNDC) sebesar 29% meningkat menjadi 31,89% pada ENDC, sedangkan target dengan dukungan internasional pada UNDC sebesar 41% meningkat ke 43,20%. 

Hal tersebut merupakan upaya untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Namun, untuk mencapai target tersebut, Indonesia masih menghadapi tantangan.   Berdasarkan data real-time pada situs IQAir, sebagian besar wilayah di Indonesia masih memiliki indeks kualitas udara yang melebihi ambang batas WHO, yaitu sebesar 5 mikrogram per meter kubik, dengan konsentrasi tertinggi terdapat di pulau Jawa dan Sumatera, terutama di daerah Jabodetabek.  Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tingkat polusi udara paling buruk di Asia Tenggara.

Guna menghadapi situasi genting ini, peran “karbon biru” untuk penyerapan dan penyimpanan karbon oleh ekosistem laut sangatlah penting, salah satunya dengan memanfaatkan tanaman mangrove.

Sebab, kemampuan mangrove dalam menyerap karbon merupakan jasa ekosistem yang penting pada kondisi perubahan iklim secara global.  Adapun manfaat lain dari keberadaan hutan mangrove yaitu air di sekitar akan menjadi lebih bening, sebagai rantai makanan, dan menjadi habitat baru bagi ekosistem laut.

President Director & CEO PT Tripatra Engineers and Constructors (TRIPATRA), Raymond Naldi Rasfuldi, mengatakan, di ulang tahun ke-50 tahun, TRIPATRA terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam memberikan dampak signifikan bagi lingkungan. Perusahaan menyadari bahwa upaya mengurangi dampak iklim bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi segenap masyarakat termasuk perusahaan. Ditambah lagi dengan kian meningkatnya polusi udara di Indonesia, khususnya di pulau Jawa.

"Untuk itu, sebagai bentuk komitmen kami untuk mendukung pemerintah dalam upaya mencegah perubahan iklim dan mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, TRIPATRA melakukan inisiatif program Tripatra Tanam Pohon dengan melakukan penanaman 50.000 bibit pohon Mangrove dan Terestrial. Kami berharap, melalui inisiatif ini bukan hanya membantu mengurangi emisi karbon, namun juga meningkatkan pemahaman serta sikap peduli lingkungan kepada seluruh Insan TRIPATRA dan juga masyarakat," kata dia, dalam keterangan tertulis, Kamis (24/8).

Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Prasinta Dewi M.A.P mengapresiasi dan menyambut baik aktivitas penanaman pohon yang dilakukan TRIPATRA. Ini adalah salah satu bentuk mitigasi dimana kita melakukan vegetasi yang fungsinya adalah mengurangi risiko bencana dan polusi udara, kemudian juga kita mengantisipasi akan adanya ancaman kekeringan dan kebakaran hutan.

"Upaya-upaya seperti ini perlu terus ditingkatkan dan terus dilanjutkan. Karena selain dapat mengurangi risiko bencana, juga akan meningkatkan ekonomi masyarakat. Kami juga melihat, program TRIPATRA ini juga merupakan salah satu bentuk inisiatif kolaboratif pentahelix, dimana melibatkan berbagai pihak untuk bersama-sama mendukung kelestarian lingkungan,” kata Prasinta Dewi.

Inisiatif TRIPATRA Tanam Pohon ini merupakan bagian dari komitmen tanggung jawab sosial perusahaan dan salah satu bentuk komitmen Tripatra dalam mengimplementasikan program Environmental, Social, and Governance (ESG) dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dalam hal melakukan tindakan untuk memerangi perubahan iklim. 

“Ke depannya, TRIPATRA akan terus melakukan berbagai inisiatif dan aksi strategis dalam upaya mengimplementasikan ESG perusahaan, terutama terhadap pelestarian lingkungan di Indonesia,” tutup Raymond.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×