kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   12.000   0,53%
  • USD/IDR 16.625   22,00   0,13%
  • IDX 8.166   -3,25   -0,04%
  • KOMPAS100 1.116   1,38   0,12%
  • LQ45 785   -0,49   -0,06%
  • ISSI 290   2,10   0,73%
  • IDX30 411   -1,02   -0,25%
  • IDXHIDIV20 464   1,23   0,27%
  • IDX80 123   0,22   0,18%
  • IDXV30 133   0,73   0,55%
  • IDXQ30 129   0,06   0,05%

Celios: Suntikan Dana Danantara Harus Berputar, Garuda Perlu Perbaiki Strategi


Minggu, 27 Juli 2025 / 19:47 WIB
Diperbarui Minggu, 27 Juli 2025 / 19:47 WIB
Celios: Suntikan Dana Danantara Harus Berputar, Garuda Perlu Perbaiki Strategi
ILUSTRASI. Pesawat milik maskapai Garuda Indonesia di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda meminta Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berhati-hati dalam mengelola dana restrukturisasi yang kini bersumber dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). 

Ia menilai Garuda masih menjadi perusahaan “pesakitan” yang terus mencatat kerugian dan sangat bergantung pada dukungan dana eksternal.

“Secara finansial, Garuda Indonesia masih membutuhkan dana dari pemerintah dalam bentuk Penanaman Modal Negara (PMN). Namun karena PMN mulai diminimalkan, suntikan dari Danantara menjadi tumpuan. Dana ini harus dikelola dengan baik agar bisa berputar kembali, kalau tidak, Danantara bisa rugi triliunan rupiah,” ujar Nailul kepada Kontan, Minggu (27/7/2025).

Baca Juga: Restrukturisasi Garuda Dinilai Berisiko Tinggi, Danantara Terancam Menanggung Beban

Menurutnya, Garuda perlu memiliki capaian positif yang jelas agar tidak menambah beban keuangan Danantara. 

Salah satu langkah perbaikan yang penting adalah evaluasi rute penerbangan, khususnya rute internasional. 

“Penerbangan direct ke Amsterdam misalnya, sulit bersaing dengan maskapai Timur Tengah yang transit dengan tarif lebih murah. Begitu juga rute ke Jepang. Saya rasa yang bisa unggul justru rute langsung ke Arab Saudi,” jelasnya.

Baca Juga: Airlangga Beberkan Perkembangan Rencana Garuda Beli 50 Pesawat Boeing

Nailul menegaskan, restrukturisasi harus diarahkan pada efisiensi operasional dan penyesuaian strategi bisnis agar pendanaan dari Danantara tidak sia-sia. 

“Garuda harus memastikan strategi bisnisnya benar-benar mengarah pada perbaikan, bukan sekadar bertahan,” tegasnya.

Sebagai informasi, BPI Danantara melalui PT Danantara Asset Management (Persero) atau DAM memberikan suntikan modal melalui skema pinjaman pemegang saham (shareholder loan) senilai Rp 6,65 triliun kepada Garuda.

Baca Juga: Restrukturisasi Garuda Masuk Prioritas Danantara, DPR Minta Reformasi Menyeluruh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×