kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.706.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.340   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.618   86,45   1,32%
  • KOMPAS100 963   10,57   1,11%
  • LQ45 753   6,24   0,83%
  • ISSI 204   3,07   1,52%
  • IDX30 391   2,33   0,60%
  • IDXHIDIV20 475   7,20   1,54%
  • IDX80 109   1,13   1,05%
  • IDXV30 113   2,27   2,05%
  • IDXQ30 129   1,02   0,80%

CEO Eramet Indonesia Akui Minat Investasi Baterai EV di Indonesia


Kamis, 06 Maret 2025 / 15:08 WIB
CEO Eramet Indonesia Akui Minat Investasi Baterai EV di Indonesia
ILUSTRASI. Presiden Direktur Eramet Indonesia, Jerome Baudelet


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Eramet Indonesia mengonfirmasi minatnya untuk mengeksplorasi peluang investasi di sektor tambang nikel dan baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia.

CEO Eramet Indonesia Jerome Baudelet mengatakan, diskusi antara CEO Eramet Group, Christel Bories, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, di Paris beberapa waktu lalu memang menyinggung potensi investasi tersebut.

“Dalam diskusi tersebut, Menteri Airlangga Hartanto menyarankan Eramet untuk mempertimbangkan Danantara sebagai calon mitra, dan Eramet terbuka untuk mempertimbangkan opsi tersebut,” kata Baudelet kepada Kontan, Kamis (6/3).

Meski demikian, ia menegaskan belum ada informasi tambahan yang bisa dibagikan terkait perkembangan pembicaraan ini.

"Eramet juga menyatakan minat untuk mengeksplorasi peluang di sektor tambang nikel dan baterai kendaraan listrik di Indonesia. Namun, untuk sekarang belum ada informasi tambahan yang bisa dibagikan terkait pertemuan ini maupun penyebutan Danantara," jelasnya.

Baca Juga: Airlangga Temui CEO Eramet, Bahas Tindaklanjut Investasi Baterai EV di Indonesia

Eramet sebelumnya telah menyampaikan komitmennya untuk mendukung pengembangan industri hijau. Perusahaan asal Prancis ini berencana mengembangkan fasilitas manufaktur hijau untuk produksi baterai EV, terutama di kawasan Weda Bay, Halmahera Tengah.

Dalam pertemuan di Paris, Bories juga menyampaikan bahwa Eramet masih membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai ketersediaan bahan baku untuk pelaksanaan produksi di Indonesia.

Sebagai tindak lanjut, Airlangga dan Bories menyepakati perlunya penyusunan roadmap serta estimasi kapasitas produksi sebagai dasar pertimbangan bagi pemerintah dalam mendukung investasi Eramet di Indonesia.

Selain itu, Eramet juga menyatakan dukungan terhadap percepatan penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EUCEPA) dengan Komisi Eropa. Kesepakatan ini dinilai dapat meningkatkan investasi dan perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa, khususnya dengan Prancis.

Baca Juga: Eramet Bidik Investasi Tambang Nikel Baru di Sulawesi dan Papua

Airlangga menerangkan, kemitraan antara Indonesia dan Eramet memiliki potensi besar dalam mempercepat transformasi industri hijau serta memperkuat rantai pasok global.

“Kemitraan ini bisa mendorong inovasi, memperkuat industri nikel dan baterai EV, serta memberikan manfaat jangka panjang bagi kedua belah pihak,” ujarnya.

Selanjutnya: Laba Meningkat 18% pada 2024, Adhi Karya (ADHI) Beberkan Faktor Pendorongnya

Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamidi Spesial Ramadan Hanya 4 Hari Periode 6-9 Maret 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×