Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) baru saja mengumumkan divestasi saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) atau Alfamart senilai Rp 1,5 triliun.
Langkah strategis ini menandai babak baru GOTO yang akan semakin fokus pada bisnis inti dan melepas aset non core serta portopolio investasi.
Divestasi saham AMRT juga akan menambah likuiditas GOTO yang memiliki dana kas lebih dari Rp 31 triliun pada akhir kuartal III-2022 lalu.
Chief Executive Officer (CEO) PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Andre Sulistyo menjelaskan, untuk menciptakan fundamental bisnis yang kokoh menuju profitabilitas, GOTO memiliki tiga strategi prioritas.
Pertama, mengupayakan break even di sisi margin kontribusi grup dan segmen bisnis, lebih cepat hingga satu sampai duaa kuartal dari perkiraan. Kedua, terus mendorong adanya efisiensi biaya operasional on personali di seluruh lini usaha.
Baca Juga: Harga Saham GOTO Stagnan, BBCA Memerah di Perdagangan Bursa Kamis (22/12)
“Ketiga, secara konsisten kami akan menganalisa peluang untuk memperkokoh balance sheet Perseroan. Divestasi saham AMRT merupakan bagian dari strategi prioritas GOTO untuk mempercepat langkah menuju profitabilitas dengan fokus ke bisnis inti,” jelasnya Andre Sulistyo dalam keterangannya, Kamis (22/12).
Melalui berbagai inisitif yang telah dilakukan, GOTO telah berhasil mendongkrak kinerjanya secara signifikan.
Selama tiga bulan yang berakhir pada September 2022, perseroan mampu meningkatkan margin kontribusi hingga 41% dibandingkan kuartal sebelumnya (QtQ) dan membaik 43% secara tahunan (YoY). EBITDA yang disesuaikan juga membaik dari kuartal sebelumnya maupun dibandingkan dengan kuartal tiga tahun 2021.
Dalam publik ekspose insidental Kamis (8/12) lalu, manajemen GOTO mengungkapkan bahwa perusahaan akan terus melanjutkan rasionalisasi insentif dan mendorong efisiensi dalam pemasaran produk.
Manajemen juga menyebutkan bahwa GOTO telah melakukan 130 inisiatif optimalisasi beban lintas fungsi untuk mewujudkan efisiensi tersebut.
Di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif, manajemen GOTO mengungkapkan bahwa pendapatan bruto kuartalan masih tumbuh dua digit.
Kontribusi kenaikan terbesar berasal dari segmen bisnis GoTo Finansial. Hingga kuartal III-2022, pendapatan GOTO mencapai Rp 7,97 triliun atau melonjak 134% secara tahunan.
Baca Juga: IPO Tahun 2022 Cetak Rekor, Saham Emiten Masih Tekor