kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.708.000   17.000   1,01%
  • USD/IDR 16.335   0,00   0,00%
  • IDX 6.788   -6,83   -0,10%
  • KOMPAS100 1.009   -1,54   -0,15%
  • LQ45 781   -2,24   -0,29%
  • ISSI 211   0,76   0,36%
  • IDX30 405   -1,54   -0,38%
  • IDXHIDIV20 488   -3,62   -0,74%
  • IDX80 114   -0,07   -0,06%
  • IDXV30 120   -0,76   -0,63%
  • IDXQ30 133   -0,78   -0,59%

Cerita di Balik Secangkir Kopi: Jatuh Bangun Usaha Kafe Binaan Bukit Asam (PTBA)


Selasa, 18 Februari 2025 / 12:39 WIB
Cerita di Balik Secangkir Kopi: Jatuh Bangun Usaha Kafe Binaan Bukit Asam (PTBA)
ILUSTRASI. Kontan - Bukit Asam Kilas Online.


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal

KONTAN.CO.ID - Menyeruput secangkir kopi hangat, sambil menikmati pemandangan Kota Palembang dari atas rooftop. Jembatan Musi terlihat dari kejauhan. Diiringi musik yang lembut dan hembusan angin sepoi-sepoi. Senja tiba, lampu-lampu kota mulai menyala. Suasana itu bisa dinikmati dari sebuah kedai kopi berlantai tiga di Jalan Ratna, Palembang.

Kontan - Bukit Asam Kilas Online

Beskabean Coffee, demikian nama kedai kopi di sebuah gang menanjak selebar dua meter pada sisi kiri Jalan Ratna. Cukup dengan uang sekitar Rp 20 ribu, secangkir kopi bisa dinikmati di sini.

Dari luar tak tampak keramaian, folding gate dan pintu berwarna hijau tertutup. Saat masuk ke Beskabean Coffee, aroma kopi langsung menyeruak. Interiornya didominasi kayu dengan pencahayaan lampu kuning. Para pengunjung bercengkerama di meja panjang, ditemani kopi tentunya. Buku-buku komik dan novel tersusun rapi di rak, bisa dibaca pengunjung.

Di balik secangkir kopi, ada cerita jatuh bangun Hendra Susanto sang pemilik Beskabean Coffee. Sebelum membangun bisnis, pria yang sekarang berusia 40 tahun ini bekerja sebagai quality control di perusahaan asing asal Thailand. Namun, penyakit radang paru-paru memaksanya berhenti bekerja.

Dari pesangon yang didapat usai resign, Hendra sempat membuat usaha media cetak bersama temannya. Sialnya, Hendra malah ditipu.

Kontan - Bukit Asam Kilas Online

"Saat saya berhenti dari pekerjaan saya, dapat pesangon ratusan juta rupiah. Saya investasikan untuk berbisnis media cetak, tapi ternyata ditipu sama teman sendiri dan duitnya malah hilang," tutur Hendra.

Hendra sempat terpukul. Untungnya dia memiliki keluarga yang tak henti-hentinya memberikan semangat. Bermodal uang Rp 880 ribu dari celengan, Hendra mencoba menjalankan usaha jus kacang-kacangan yang diberi nama Berka Sari Kacang. Disingkat jadi Beska. Dari sini lah nama Beskabean berasal. "Namun berjalan satu tahun, usaha itu stagnan. Saya mencari usaha lainnya yang lebih berprospek," ucapnya.

Melalui pergaulannya dengan sesama pelaku Usaha Mikro Kecil & Menengah (UMKM) di Sumatera Selatan, Hendra mendapat kenalan seorang petani kopi asal Semendo, yang memberikan sekitar 6 kilogram (kg) biji kopi. Bermula dari hal itu, berdirilah Beskabean Coffee.

Untuk menjaga kualitas rasa, Hendra turun tangan langsung memasak biji kopi. Meski berkualitas tinggi, kopi Beskabean Coffee dijual dengan harga relatif terjangkau. Perlahan, Beskabean Coffee makin dikenal masyarakat luas. Unggahan-unggahan Beskabean Coffee di media sosial pun mampu menarik banyak orang untuk datang.

"Awalnya saya coba dengan buka kedai kopi di ruang tamu rumah di kawasan Bina Warga Palembang, dengan alat sederhana dan ternyata dapat respons masyarakat," ujarnya.

Pada 2020, Beskabean Coffee bergabung menjadi mitra binaan PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Dengan Energi Tanpa Henti untuk memberdayakan masyarakat, PTBA melalui program kemitraan berupaya menumbuhkembangkan UMKM-UMKM binaannya lewat pemberian bantuan modal usaha, pelatihan, hingga promosi dan pemasaran produk. Sejalan dengan Asta Cita yang diusung pemerintah, terutama poin ke-3 terkait peningkatan lapangan kerja yang berkualitas dan kewirausahaan.

Bantuan pembinaan yang diterima Hendra dari PTBA, di antaranya magang dan site visit ke Aceh dan Brastagi untuk belajar tentang manajemen, teknik budidaya kopi hingga panen. Tak hanya itu, PTBA juga memberikan kesempatan pada Beskabean Coffee untuk mengikuti kegiatan pameran, baik pameran dalam kota maupun di luar Palembang. Misalnya Trade Expo Indonesia (TEI) yang merupakan pameran produk-produk ekspor terbesar di Indonesia.

Kontan - Bukit Asam Kilas Online

Berkat dukungan dari PTBA, Beskabean Coffee dapat semakin melebarkan sayap. Hendra mengungkapkan, saat ini Beskabean Coffee sudah punya delapan cabang. Lima cabang di antaranya berada di Palembang. Sedangkan tiga cabang lain berada di Jakarta. "Rencananya akan buka juga di Yogyakarta, ditunggu saja," kata Hendra.

Omzet penjualan Beskabean Coffee melesat. Dari hanya 3 kg per bulan pada masa awal berdiri, sekarang sudah lebih dari 500 kg per bulan. Total nilai omzet dari delapan cabang Beskabean Coffee bisa mencapai kisaran Rp 155 juta per bulan. Bandingkan dengan modal awalnya sebesar Rp 880 ribu.

"Kalau sekarang omzet kita sudah mencapai puluhan hingga ratusan juta per bulan. Dari penjualan kopi yang awalnya 3 kg, sekarang sudah lebih dari 500 kg," papar Hendra.

Hendra mengaku sangat bersyukur mendapat bantuan dan pembinaan dari Bukit Asam. "Bantuan dan dukungan PTBA sangat bermanfaat bagi usaha kopi saya. Alhamdulillah Bukit Asam sudah membantu usaha saya mulai dari permodalan, promosi, hingga peningkatan pengetahuan saya tentang kopi. Terima kasih dari saya untuk Bukit Asam," ujarnya.

Semangat Hendra terus menyala. Ada mimpi besar yang dikejar. Melalui usaha kedai kopinya, Hendra ingin mengangkat pamor kopi-kopi khas Indonesia, khususnya Kopi Semendo. Dia ingin meningkatkan kesejahteraan petani kopi di sana. "Kopi di Indonesia itu unik-unik. Beda tempat, beda karakter rasa," tutupnya.

Selanjutnya: Klik sscasn.bkn.go.id untuk Cek Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi PPPK 2024

Menarik Dibaca: Instagram Uji Coba Fitur Baru Dislike, Ini yang Perlu Anda Tahu!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×