Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia
BANTEN. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk memburu laba memanfaatkan harga minyak dunia yang masih belum pulih. Perusahaan berkode saham TPIA ini sudah menikmati kenaikan laba lebih dari enam kali lipat pada akhir semester I-2016 lalu.
Manajemen mematok target positif di akhir tahun. "Untuk laba Kami optimis dapat meningkat hingga US$ 250 juta," kata Suryandi, Sekretaris Perusahaan TPIA, Jumat malam (23/9).
Chandra Asri tengah diuntungkan dalam memproduksi nafta, produk turunan minyak bumi yang digunakan sebagai bahan baku industri petrokimia. Nafta bisa digunakan secara luas untuk produksi plastik, karet sintetis, sampai deterjen. Sedangkan harga minyak mentah dunia saat ini masih terseok di kisaran US$ 45 per barel.
Meski biaya bahan baku lebih ringan, Chandra Asri tak muluk-muluk berkekspansi. Perusahaan akan menggali potensi dalam negeri dan belum berencana melayangkan ekspor.
"Apalagi saat ini untuk memenuhi kebutuhan petrokimia, Indonesia masih mengandalkan impor. Makanya, mereka ingin coba melebarkan pasar Indonesia terlebih dahulu," kata Suryandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News