Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) ingin melanjutkan momentum pertumbuhan kinerja pada semester II-2025. Di separuh pertama tahun ini, TPIA mendongkrak pendapatan dan kembali meraih laba bersih.
TPIA membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 1,27 miliar. Sebagai perbandingan, pada semester I-2024 TPIA masih menanggung kerugian senilai US$ 47,46 juta.
Sementara itu, pendapatan TPIA melonjak 237,70% secara tahunan (year on year/yoy) dari US$ 866,49 juta menjadi US$ 2,92 miliar pada semester I-2025. Lonjakan terjadi karena pada periode ini TPIA sudah mulai membukukan pendapatan dari segmen bisnis kilang sebesar US$ 1,07 miliar.
Baca Juga: Chandra Asri Pacific (TPIA) Catat Laba Bersih US$ 1,27 Miliar pada Semester I-2025
Selain itu, pendapatan dari segmen bisnis kimia dan infrastruktur kompak menanjak. Pendapatan kimia TPIA melejit 118,5% (yoy) dari US$ 819,3 juta menjadi US$ 1,79 miliar. Sedangkan pendapatan dari bisnis infrastruktur meningkat 33,26% (yoy) dari US$ 47,2 juta menjadi US$ 62,9 juta.
Direktur Sumber Daya Manusia dan Urusan Korporat Chandra Asri Pacific, Suryandi membeberkan pertumbuhan signifikan kinerja TPIA pada semester I-2025 terutama didorong oleh keberhasilan akuisisi Aster Chemicals and Energy Pte. Ltd. dari Shell pada 1 April 2025.
Akuisisi ini memberikan kontribusi langsung melalui pencatatan keuntungan dari pembelian dengan harga rendah (bargain purchase accounting atau negative goodwill).
Hal itu tercermin pada laba bersih yang kembali diraih TPIA.
"Kinerja positif juga diperkuat oleh pencapaian penting lainnya, seperti pencapaian target sustainability-linked loan yang menghasilkan penghematan biaya pinjaman," ungkap Suryandi kepada Konta.co.id, Jumat (8/8/2025).
Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) Lepas 29,5 Juta Saham Chandra Daya (CDIA), Raup Rp 44,7 Miliar
Selain itu, Suryandi juga menyoroti aksi korporasi TPIA yang membawa PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). CDIA mencatatkan saham di BEI pada 9 Juli 2025 melalui Penawaran Umum Perdana saham alias Initial Public Offering (IPO).
Memperkuat Diversifikasi
Aksi akusisi pada segmen kilang serta IPO CDIA yang bergerak di segmen infrastruktur, menjadi bagian dari upaya TPIA dalam memacu diversifikasi bisnis. Strategi ini penting di tengah sejumlah tantangan yang mengadang sektor petrokimia.
"Untuk memperkuat kinerja, sejak awal tahun Chandra Asri Group telah melakukan diversifikasi dan transformasi bisnis ke sektor energi, kimia dan infrastruktur agar tetap dapat mempertahankan kepemimpinan kami serta melayani sektor-sektor strategis," terang Suryandi.
Meski begitu, Suryandi mennyatakan bahwa segmen bisnis kimia TPIA masih menunjukkan kinerja operasional yang solid pada semester I-2025. Produksi dan penjualan produk berjalan stabil, dengan pemanfaatan fasilitas produksi yang optimal untuk memenuhi permintaan pasar domestik dan regional.
TPIA memandang prospek industri kimia pada semester II-2025 masih cenderung positif, ditopang oleh pasar domestik yang terus berkembang. TPIA memperkirakan kebutuhan produk petrokimia di berbagai sektor industri hilir akan terus meningkat.
Meski begitu, tantangan eksternal masih membayangi, terutama volatilitas harga bahan baku dan ketidakpastian geo politik. Dus, emiten dari konglomerasi Grup Barito milik taipan Prajogo Pangestu ini bakal melanjutkan strategi ekspansi dan memperkuat diversifikasi.
Baca Juga: Direktur Chandra Asri (TPIA) Tambah Kepemilikan Saham, Segini Besaran dan Tujuannya
"Chandra Asri Group secara konsisten melihat peluang ekspansi yang selaras dengan strategi jangka panjang. Saat ini, kami memprioritaskan optimalisasi dan pengembangan dari investasi yang telah ada, termasuk integrasi aset baru hasil akuisisi serta aset infrastruktur, guna memaksimalkan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," terang Suryandi.
TPIA tetap terbuka untuk melirik peluang akuisisi maupun kemitraan strategis lainnya. Tujuannya untuk dapat memperkuat portofolio investasi, memperluas jangkauan pasar, serta mendukung transisi menuju portofolio bisnis yang lebih berkelanjutan.
"Chandra Asri Group akan terus terbuka pada kesempatan kolaborasi bisnis guna mewujudkan pertumbuhan eksponensial dan memberikan manfaat semaksimal mungkin dengan menjadi mitra terpercaya bagi sektor-sektor strategis," kata Suryandi.
Pada tahun ini, TPIA menyiapkan belanja modal (capex) senilai Rp 8,8 triliun. "Alokasi anggaran ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam mendukung proyek ekspansi strategis, serta peningkatan fasilitas pendukung lainnya," tandas Suryandi.
Sampai dengan semester I-2025, TPIA telah meyerap capex sekitar US$ 174,5 juta. Hanya sebagai gambaran saja, realiasi capex TPIA tersebut setara dengan Rp 2,84 triliun jika dikonversi memakai kurs Jisdor saat ini sebesar Rp 16.299 per dolar Amerika Serikat.
Selanjutnya: Trump Kerahkan Kapal Selam Nuklir ke Wilayah Strategis, Ada Apa?
Menarik Dibaca: Cari Kue Ulang Tahun Berdasarkan Zodiak Anda? Ini 12 Rekomendasinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News