kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China Bakal Membelokkan Pasarnya ke Indonesia


Kamis, 09 Oktober 2008 / 18:26 WIB
China Bakal Membelokkan Pasarnya ke Indonesia
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di Bank BRI Agro Jakarta, Selasa (7/4). PT Bank BRI Agroniaga Tbk (AGRO) mulai mengimplementasikan ketentuan relaksasi kredit terimbas COVID-19 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hingga kini perseroan mengaku telah mer


Sumber: KONTAN |

JAKARTA. Krisis ekonomi global rupanya mencipratkan masalah serius bagi Indonesia. Setelah industri manufaktur menjerit lantaran target ekspornya terpangkas, produk asal China ditengarai bakal membanjiri pasar Indonesia.

John Manoppo, Ketua Asosiasi Perlampuan Indonesia (Aperlindo) bilang, produsen asal China akan mengalihkan pasarnya ke Asia, salah satu yang cukup potensial adalah Indonesia. “Masyarakat Indonesia hanya ingin harga yang murah dan tidak mementingkan kualitas, sehingga sangat sesuai dengan produk asal China," kata John.

John memperkirakan sampai akhir tahun impor lampu asal China akan melesat naik menjadi 80% dari total konsumsi lampu nasional yang saat ini mencapai 120 juta unit. Hitungan ini didapat dari angka impor lampu hingga Juli Juli 2008 lalu sudah mencapai 57 juta unit. "Saya perkirakan setiap bulannya akan memicu kenaikan impor produk sebesar 10 juta unit per bulan," tegasnya.

Oleh karena itu, John meminta kepada pemerintah agar mengawasi perdagangan lampu hemat energi. John juga mengimbau kepada bea cukai agar bekerja lebih keras lagi untuk menghadang lampu ilegal demi mempertahankan industri dalam negeri. "Dari 14 produsen, sudah ada dua yang menghentikan produksi dan beralih menjadi importir," paparnya.

Segendang seperjogetan dengan John, sejumlah asosiasi pun sudah menghitung dampak tak langsung dari krisis finansial di negeri Uwak Sam ini.

Ketua Gabungan Industri Makanan Minuman Indonesia (Gapmmi) Franky Sibarani memperkirakan makanan ilegal asal China akan menggelontor ke Indonesia senilai Rp 40 triliun. "Saya perkirakan akan mencapai 20% dari total industri makanan, minuman; sedangkan rokok nilainya mencapai Rp 300 triliun," tegas Franky.

Industri elektronik juga bakal terkena imbasnya. Rahmat Gobel, Ketua Asosiasi Pengusaha Elektronik Indonesia mengatakan, target penjualan elektronik akan terpangkas. Ekspor akan menciut sebesar 10%-20% dari US$ 15 miliar. “Elektronik dari China akan mengancam Indonesia lantaran produk asal negeri panda itu lebih murah,” tandasnya. Gobel memperkirakan produk elektronik ilegal akan menggemuk menjadi 60% dibandingkan tahun lalu yang hanya 40%.

Sementara itu, Ade Sudrajat, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) pun menunjukkan kekhawatirannya akan eksportir China yang akan membelokkan pasarnya ke Indonesia. Hitungannya, angka impor tekstil ilegal dari China akan terus melejit. "Apalagi, sekitar 70% pasar tekstil lokal sudah dikuasi China," tegasnya, singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×