kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

China Berpotensi Batasi Impor Batubara


Senin, 03 Maret 2025 / 14:57 WIB
China Berpotensi Batasi Impor Batubara
ILUSTRASI. REUTERS/Dane Rhys. Sebagai negara pengimpor batubara terbanyak dunia pada tahun 2024, China diprediksi akan segera membatasi impornya t pada tahun ini.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai negara pengimpor batubara terbanyak dunia pada tahun 2024 lalu, China diprediksi akan segera membatasi impornya terhadap emas hitam pada tahun ini.

Melansir laporan Bloomberg, Senin (03/02) perusahaan jasa keuangan global, Morgan Stanley mengatakan China dapat memberlakukan kembali kontrol impor batubara setelah kelompok industri terkemuka memperingatkan tentang kelebihan pasokan yang meningkat di pasar bahan bakar terbesar di dunia itu.

Meski begitu, Morgan Stanley mengungkap bahwa larangan total impor mungkin tidak bisa dilakukan mengingat kewajiban China terhadap Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), tetapi pembelian dapat dicegah jika pihak berwenang memberlakukan penundaan atau inspeksi pada impor.

Asal tahu saja, kontrol impor serupa sebelumnya pernah diberlakukan China pada tahun 2014, 2017 dan 2018.

Sebelumnya, China mempertahankan batasan impor batubara sekitar 300 juta ton hingga 2022, tetapi telah melampaui level tersebut dalam beberapa tahun terakhir karena masalah keamanan energi.

Baca Juga: Impor Batubara China Naik 29%, Kenaikan Terbesar dari Indonesia dan Australia

Produksi batu bara juga telah menjadi prioritas dalam beberapa tahun terakhir untuk menghindari terulangnya krisis listrik yang dialami pada tahun 2021, dengan invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 yang memperkuat strategi tersebut.

Kebijakan-kebijakan tersebut telah berhasil dalam memastikan keamanan energi tetapi telah mengorbankan kemajuan dekarbonisasi dan telah menyebabkan serentetan kecelakaan fatal di tambang.

Sebagai catatan, China sepanjang tahun 2024 menjadi negara importir batubara terbesar di dunia dengan mengimpor 543 juta ton batubara atau meningkat sebanyak 14% dibandingkan impor sepanjang tahun 2023.

Adapun, dari sisi produksi, batubara domestik China juga meningkat sejak tahun 2023 sebesar 4,71 miliar ton, menjadi 4,76 miliar ton pada tahun 2024.

Namun sekarang, permintaan jauh di bawah ekspektasi, Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batu Bara China dan Asosiasi Batu Bara Nasional China pada hari Jumat (28/02) melaporkan penurunan ini mengakibatkan penurunan harga yang cepat dan penurunan berkelanjutan dalam profitabilitas tambang.

Melonjaknya produksi dan permintaan yang lesu juga telah membebani pasar dalam beberapa bulan terakhir.

Patokan harga batu bara termal China telah turun menjadi 699 yuan per ton, level terendah sejak Maret 2021, menurut China Coal Resource.

Harga spot mungkin akan segera menguji harga dasar pasar yang ditetapkan oleh kontrak tahunan yang diatur pemerintah, seperti dikutip dari platform perdagangan lokal ocoal.com yaitu sebesar 675 yuan per ton. 

Baca Juga: Prospek Saham Batubara di Tengah Pelemahan Harga, Kebijakan DHE SDA dan HBA

Selanjutnya: Karyawan Korban PHK Sritex akan Dipekerjakan Kembali dalam 2 Pekan ke Depan

Menarik Dibaca: Promo 3.3 The Body Shop, Parfum-Body Wash Diskon 50% sampai 6 Maret 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×