kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China borong batubara Indonesia, anak usaha MMS Group jadi salah satu eksportir


Senin, 30 November 2020 / 22:45 WIB
China borong batubara Indonesia, anak usaha MMS Group jadi salah satu eksportir


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multi Harapan Utama (MHU) anak usaha dari MMS Group Indonesia (MMSGI), perusahaan perdagangan batubara Indonesia, menjadi salah satu dari enam eksportir utama batubara ke Tiongkok. 

Keikutsertaan ini merupakan bagian dari kerja sama Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) dan China Coal Transportation and Distribution Association (CCTDA) yang difasilitasi oleh pemerintah untuk meningkatkan ekspor batubara Indonesia ke Tiongkok.

Kesepakatan kerja sama ini telah diteken pada 25 November lalu oleh Ketua Umum APBI, Pandu Patria Sjahrir dan Liang Jia Kun selaku perwakilan dari CCTDA, kedua pihak sepakat untuk menandatangani kontrak pembelian batu bara tahun 2021, dan berkomitmen untuk melaksanakan isi kontrak tersebut.

Baca Juga: Begini proyeksi kinerja operasional Bayan Resources (BYAN) tahun depan

APBI menyebut Tiongkok akan membeli batubara termal Indonesia senilai US$ 1,467 miliar dan diharapkan akan ada peningkatan ekspor batu bara ke Tiongkok sebesar 200 juta ton di 2021. 

Adri Martowardojo, Head of Corporate Strategy and Communication MMSGI mengatakan, melalui MHU, sebagai kontraktor yang ditunjuk oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan kegiatan pertambangan (eksplorasi dan operasi produksi) batubara, MMSGI berupaya untuk memperkuat pasar batubara Indonesia di Tiongkok di tahun mendatang. 

"Penandatanganan MoU memberikan kepastian dalam upaya serta strategi kami agar dapat menjadi eksportir batubara terbesar di Indonesia.” katanya dalam press rilis yang diterima Kontan.co.id, Senin (30/11).

Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan sebagai salah satu bentuk kelanjutan dari Pertemuan Bilateral Pemerintah Indonesia yang dilaksanakan di Yunnan, China, pada Bulan Oktober lalu untuk mensinergikan kebijakan di tengah pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Mirae Asset jadikan PTBA top pick sektor batubara, geser ADRO dan ITMG

Adri bilang, ke depan MMSGI juga akan terus mempersiapkan diri sejalan dengan arahan pemerintah khususnya dalam melakukan hilirisasi industri tambang yang nantinya dapat memberikan nilai tambah untuk Indonesia.

Selanjutnya: Resource Alam Indonesia (KKGI) optimistis bisa susutkan kerugian di akhir 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×