Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Adi Wikanto
Fokus yang ada
Sementara perusahaan konstruksi BUMN lain yang juga mulai gencar berinvestasi di bisnis tol yakni PT PP Tbk dan PT Wijaya Karya Tbk tidak ikut dalam prakualifikasi Probolinggo-Banyuwangi dan Semarang-Demak. Keduanya mengaku akan fokus untuk memenangkan tender yang sudah dinyatakan lulus prakualifikasi.
PTPP tergabung dalam BUJT yang telah dinyatakan lolos dalam prakualifikasi empat ruas tol terakhir yang diumumkan BPJT. Saat ini, perusahan ini tengah fokus mengkaji land clearing dan Internal Rate of Return (IRR) dari empat tol tersebut.
"Untuk saat ini kita cukup dulu. Paling ke depan yang akan kita jajaki adalah ruas Cikarang-cikampek," kata Agus Kana, Sekretaris Perusahaan PTPP.
Sementara WIKA bersama konsorsiumnya dinyatakan lulus prakualifikasi untuk ruas Serang-Panimbang dan Cisumdawu. Perusahaan pelat merah ini mengaku belum berencana mengincar ruas lain karena ingin tetap menjaga porsi investasi perusahaan di bisnis lainnya.
Sedangkan operator tol swasta, PT Astratel Indonesia tidak mengatakan secara pasti apakah anak usaha Astra grup tersebut ikut memasukkan dokumen dalam prakualiffikasi dua ruas tol diproses saat ini.
Direktur Astratel Wiwiek D Santoso bilang, pihaknya saat ini tengah fokus menyelesaikan kontruksi ruas yang telah dikuasai tahun ini. Kendati begitu, tetap tidak tertutup kemungkinan bisa mengincar ruas lain jika memiliki prospek bagus.
Saat ini Astratel telah menguasai lima ruas jalan tol sepanjang 226 kilometer. Hingga tahun 2020, perusahaan ini menargetkan bisa menggengam 500 km jalan tol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News