kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.284   131,92   1,62%
  • KOMPAS100 1.151   22,12   1,96%
  • LQ45 828   21,76   2,70%
  • ISSI 292   4,54   1,58%
  • IDX30 434   11,86   2,81%
  • IDXHIDIV20 494   12,54   2,61%
  • IDX80 128   3,09   2,47%
  • IDXV30 137   3,04   2,27%
  • IDXQ30 138   3,65   2,71%

China, Rusia dan Malaysia minati kelola migas RI


Kamis, 08 Juni 2017 / 23:37 WIB
China, Rusia dan Malaysia minati kelola migas RI


Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan bahwa China dan Rusia berminat untuk mengelola minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia. Bahkan kavarnya, negara-negara tersebut telah mengajukan diri untuk mengelolanya.

Hal tersebut diugkapkan Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja saat berada di Komplek DPR, Jakarta, Kamis (8/6).

"Ya ada banyak perusahaan migas dari beberapa negara seperti China, Malaysia, Rusia, dan negara lainnya yang sudah mengajukan diri untuk bisa mengelolanya," kata Puja.

Ia menjelaskan saat ini perusahaan tersebut mengajukan diri untuk turut mengembangkan delapan blok terminasi, sementara pemerintah sedang memprioritaskan Pertamina untuk dapat mengelola delapan blok-blok tersebut.

"Bagus jika banyak peminat terhadap blok migas kita, namun kita sedang upayakan menugaskan Pertamina," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan menilai lelang blok-blok minyak dan gas bumi yang ditawarkan pemerintah Indonesia tidak menjual sehingga sepi peminat.

Menurut Jonan model lelang blok migas selama ini seperti layaknya pengumuman penerimaan mahasiswa baru di universitas.

"Selama ini model tender-nya menurut saya seperti pengumuman universitas. Misal, Dibuka jurusan tata boga, jadi semua daftar," katanya.

Menurut Jonan model lelang blok migas seharusnya tidak seperti itu. Pemerintah Indonesia, harus mengundang investor potensial dan memberikan penjelasan yang baik agar mereka tertarik masuk ke blok tersebut.

"Terus dijelaskan yang lebih baik gitu. Kita ini kurang bisa jualan menurut saya. Mungkin barangnya bagus tapi kurang bisa jualan," ujarnya.

Dalam catatan Kementerian ESDM sejak 2014 lelang blok migas di Indonesia sepi peminat. Dari 21 blok migas yang dilelang pada 2014, hanya ada 11 blok yang laku. Tahun berikutnya, dari delapan blok yang dilelang tidak ada satu pun yang laku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×