kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.921   9,00   0,06%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

China Stop Ekspor Bahan Baku Semikonduktor, Bagaimana Nasib Industri Otomotif RI?


Jumat, 04 Agustus 2023 / 08:16 WIB
China Stop Ekspor Bahan Baku Semikonduktor, Bagaimana Nasib Industri Otomotif RI?
ILUSTRASI. Industri manufaktur otomotif


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ancaman kelangkaan pasokan semikonduktor kembali mengintai industri otomotif Indonesia. Hal ini menyusul kabar bahwa China menghentikan ekspor gallium dan germanium sebagai bahan baku semikonduktor mulai 1 Agustus 2023.

Dilansir dari Reuters, China telah mengumumkan pembatasan ekspor 8 produk gallium dan 6 produk germanium sejak awal Juli lalu dengan alasan keamanan nasional.

Kebijakan ini akhrnya mulai berlaku pada Selasa (1/8) lalu dan membuat para pedagang harus bersiap menghadapi penurunan pasokan pada Agustus dan September.

Menanggapi isu tersebut, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) mengatakan, pihaknya akan terus memonitor perkembangan kondisi pasar untuk menyesuaikan strategi Honda dalam menjaga kemampuan produksinya.

HPM pun mengklaim saat ini pasokan komponen mobil Honda sudah mulai kembali normal, sehingga mereka dapat lebih cepat memproduksi mobil demi memenuhi permintaan konsumen.

Baca Juga: India Membatasi Impor Laptop, Tablet hingga Server, Ada Apa?

“Kami mengoptimalkan lini produksi untuk memenuhi permintaan konsumen dengan lebih cepat,” tutur Billy, Kamis (3/8).

Tidak hanya itu, Honda juga terus melakukan komunikasi dengan dealer maupun konsumen untuk menyesuaikan produksi dan pasokan produk.

Asal tahu saja, Honda menempati peringkat ketiga penjualan retail tertinggi di pasar otomotif nasional dengan capaian 67.797 unit pada semester I-2023, atau tumbuh 25,8% year on year (YoY).

Dihubungi terpisah, Joshi Prasetya, Strategic Planning Department Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengaku, Suzuki belum mendapat informasi terkait keterbatasan suplai komponen dari rekanan supplier menyusul kabar penyetopan ekspor bahan baku semikonduktor oleh China.

Dengan demikian, Suzuki belum merasakan adanya dampak dari sentimen tersebut. “Saat ini kondisi stok unit mobil baru Suzuki masih aman dan tersedia untuk segera dimiliki oleh calon konsumen,” tukas dia, Kamis (3/8).

Per semester I-2023, penjualan retail Suzuki meningkat tipis 0,4% YoY menjadi sebanyak 41.233 unit.

Setali tiga uang, Deputi Director Marketing Communication & PR PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) Kariyanto Hardjosoemarto menyebut, sejauh ini belum ada dampak penghentian ekspor gallium dan germanium oleh China terhadap kelangsungan produksi atau perakitan mobil Mercedes-Benz di Tanah Air.

Baca Juga: China Kuasai Bisnis Mineral Tanah Jarang di Dunia, AS dan Barat Mulai Kelimpungan

Pihak MBDI pun terus berkoordinasi dengan prinsipal Mercedes-Benz yang berkantor pusat di Jerman terkait rantai pasok produksi kendaraan.

“Kantor pusat kami di Jerman tentunya akan selalu melakukan upaya terbaik agar tidak terjadi gangguan suplai dalam aktivitas perakitan Mercedes-Benz di seluruh dunia,” imbuh dia.

Tercatat bahwa penjualan retail Mercedes-Benz di Indonesia berada pada level 1.618 unit pada semester I-2023 atau naik 36,1% YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×