Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) masih menjajaki pembangunan pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT).
“Kita mengumpulkan data mengenai panel surya, tergantung radiasi daripada mataharinya, kita sedang melengkapi data selama satu tahun sehingga kita mengetahui bagaimana level dari radiasi di daerah Cikarang seberapa besar,” ungkap Direktur Keuangan PT Cikarang Listrindo, Christanto Pranata, Rabu (24/10).
Dalam pengembangan EBT ini, perusahaan memiliki pilot project yang berkapasitas sekitar 52,5 kw. Hanya saja ia belum menjelaskan detail terkait biaya investasinya. Ia mengharapkan pengembangan EBT ini dapat direalisasikan pada tahun depan. “Biaya investasinya tergantung, kita belum tender juga, masih proses mengumpulkan data saja,” imbuhnya.
Saat ini perusahaan memiliki satu pembangkit listrik berbahan gas (PLTG) 1 yang memiliki kapasitas 755 mw yang dipasok dari Pertaminadan PGN, sementara untuk PLTG II memiliki kapasitas cadangan sebesar 109 mw.
Perusahaan juga memiliki tenaga listrik berbahan bakar batubara atau PLTU berkapasitas 2x140mw yang mulai dioperasikan pada tahun 2007. Ia menjelaskan, PLTU ini dalam satu tahunnya memerlukan 1,2 juta ton batubara yang dipasok dari Adaro dan Antang Gunung Meratus.
Dalam pembelian batubara ini, kata Christanto, perusahaan menggunakan harga batubara acuan. Perusahaan menggunakan batubara dengan kalori 4.200 sampai 4.440 ckal/kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News