Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Rencana Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemhub) untuk membuka tender tiga trayek bus bandara Soekarno-Hatta mendapat sambutan dari Cipaganti Grup.
Cipaganti Group tentu saja sangat tertarik karena tiga rute yang ditender itu menghubungkan Soekarno-Hatta dengan tiga kota di Jawa Barat yang menjadi wilayah kekuasaan perseroan yaitu Depok, Cileungsi dan Bandung Parahyangan.
"Kami berminat ikut tender bus bandara, khususnya rute bandara-Bandung Parahyangan. Sebagai persiapan sampai tahun depan, kami berencana mendatangkan 78 unit bus sedang dan besar. Sehingga armada bus kami bisa mencapai 100 unit dari saat ini 22 unit," kata Presiden Direktur Cipaganti Andianto Setiabudi, akhir pekan lalu.
Selama ini Cipaganti menggunakan bus yang dimilikinya untuk bisnis sewa bus pariwisata. Namun karena menilai prospek bisnis bus bandara menggiurkan, peluang tersebut tidak dilewatkan Cipaganti.
"Selama ini bus tersebut digunakan untuk pariwisata. Kalau memang kami menang dalam tender bus bandara, bus pariwisata tersebut bisa digunakan dulu. Nanti untuk pariwisata kami ganti lagi. Karena memang kalau mau jadi unggulan di bisnis transportasi, tidak bisa parsial," imbuhnya.
Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Kemhub Sudirman Lambali menjelaskan pihaknya akan menenderkan tiga rute tersebut karena belum ada operator yang melayaninya.
Direktorat yang dipimpin Sudirman sudah memiliki kajian teknis atas tiga bakal
rute tersebut. Namun, kajian tersebut tidak akan dibuka karena pemerintah menginginkan operator yang berminat untuk saling mengadu penawaran saat tender dibuka.
"Kami punya spesifikasi layanan bus bandara untuk tiga rute tersebut. Seperti kendaraan yang harus digunakan, tahun pembuatan, kapasitas bus, tarif dan sebagainya. Namun, seperti saya bilang sebelumnya kepastian kapan tender dibuka menunggu Angkasa Pura II menyediakan slot bus," kata Sudirman.
Meskipun belum bisa memastikan kapan tender tersebut akan dibuka, namun Sudirman sudah menentukan headway atau selisih waktu antara pemberangkatan bus satu dan bus lain di tiga rute tersebut sekitar setengah jam sampai satu jam.
"Kami tidak ingin terlalu banyak frekuensi pemberangkatan busnya. Paling setengah sampai satu jam headway nya selama jam operasi. Karena kami juga tidak mau operator sampai rugi di rute baru itu," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News