kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cipaganti Resources targetkan produksi 3 juta ton batubara per bulan di 2012


Rabu, 27 April 2011 / 13:23 WIB
Cipaganti Resources targetkan produksi 3 juta ton batubara per bulan di 2012
ILUSTRASI. Karyawan menggunakan penutup wajah melintas di depan papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Jumat (3/7). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 14,67 poin atau 0,29% ke 5.079,12 pada akhir perdagangan Selasa (14/7).


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Rizki Caturini

BALIKPAPAN. Anak usaha Cipaganti Group di bidang pertambangan PT Cipaganti Inti Resources menargetkan produksi batubara di 2012 mencapai 250.000 ton tiap bulan. Dus, dalam setahun Cipaganti Inti Resources bakal menghasilkan produksi batubara sebesar 3 juta ton.

Sumber produksi itu berasal dari empat konsesi pertambangan (KP) batubara miliknya. Keempat konsesi pertambangan tersebut ada di blok Penajam, blok Long Kali, blok Muara Jawa dan blok Batuah.

Produksi pertama ada di blok Panajam sebesar 45.000 per bulan. Tiga blok lainnya, produksinya akan menyusul pada akhir tahun. "Saat ini produksinya baru 45.000 ton per bulan. Tapi nanti mulai Oktober hingga Desember 2011, tiga blok lainnya akan menyusul," ungkap Direktur Utama Cipaganti Global Corporindo, Andianto Setiabudi, Rabu (27/4).

Andi melanjutkan, saat ini sudah dilakukan pengapalan perdana dari hasil produksi batubara di blok Penajam. Sebanyak 45.000 ton akan dikapalkan ke Bandung (PT Cemerlang Abadi dan PT Energitujuh ribu), Surabaya (PT Semen Gresik) dan China (šhang Wei Internasional). "Pengapalan perdana untuk ke Bandung dan Surabaya sebesar 20.000 ton. Untuk ke China sebesar 25.000 ton pengapalannya baru bulan depan," kata Andi.

Hitung punya hitung, dari pengapalan perdana tersebut Cipaganti Inti Resources bakal mendapatkan pendapatan sebesar Rp 18,9 miliar. "Harga batubaranya sekitar Rp 420.000 per ton," tutur Andi.

Di antara keempat blok tersebut, produksi paling besar ada di blok Long Kali. Blok tersebut mampu memproduksi batubara sebesar 100.000 ton per bulan dengan kalori tinggi. Sementara untuk blok Muara Jawa dan blok Batuah masing-masing memproduksi 60.000 ton per bulan dan 45.000 ton per bulan.

Ketiga konsensi pertambangan ini, nantinya mulai berproduksi pada Oktober 2011. Dus, pada Desember 2011, Andi memproyeksikan produksi batubara Cipaganti sebesar 100.000 ton. "Meski sudah produksi, tiga KP itu jumlahnya belum maksimal. Maksimalnya nanti pada 2012," terang Andi.

Nantinya produksi batubara itu akan diprioritaskan untuk kebutuhan domestik sebesar 60%. Sedangkan 40% sisanya untuk pasar ekspor.

Kerjasama dengan Sinar Mas

Cipaganti senantiasa untuk membuka pasar baru untuk penjualan batubaranya. Di dalam negeri, Cipaganti sudah menjajaki kerjasama dengan PT Golden Energy Mines milik Sinar Mas. "Tiga KP yang akan memproduksi 200.000 batubara per bulan akan bekerjasama dengan sinar mas untuk memasok batubara ke Riau Pulp and Paper (RAPP) dan Sinar Mas Pulp and Paper (APP)," kata Andi.

Di luar negeri, Cipaganti Inti Resources selain melirik pasar Asia juga melirik pasar Amerika. Cipaganti juga menjajaki kerjasama dengan perusahaan asal Amerika Serikat, Peabody Energy.

"Kita baru MoU. Jadi masih belum tau berapa besar volumenya. Nanti jumlah volumenya tertuang dalam sales agreement," tambah Direktur Utama PT Cipaganti Inti Resources, Rubijanto Setiabudi.

Saat ini, Cipaganti memiliki sembilan wilayah konsensi pertambangan. Cipaganti mulai debutnya untuk masuk dalam bisnis batubara mulai 2008. Cipaganti mengakuisisi setidaknya lima tambang
batubara dengan nilai akuisisi masing-masing berkisar antara Rp 20 miliar hingga Rp 50miliar. Total kandungan batubara di lima tambang itu mencapai 223 juta ton.

Saat ini, kontribusi pendapatan pertambangan ke Cipaganti Group masih 10%. Untuk kontribusi pendapatan terbesar masih didominasi oleh sektor usaha alat berat sebesar 50% dan sektor usaha jasa bidang moda transportasi.

Tak tanggung-tanggung, Cipaganti menargetkan kontribusi pendapatan sektor usaha pertambangan sebesar 70%. Tentunya ketika banyak konsensi pertambangan milik Cipaganti yang sudah beroperasi. "Sedangkan untuk alat berat dan moda transportasi, kontribusi pendapatan ke Cipaganti group sekitar 30%," kata Andi.

Rubijanto menambahkan, sektor usaha pertambangan ini bakal mendukung usaha alat berat Cipaganti. Tak cuma itu, Cipaganti Inti Resources juga akan mudah untuk mendapatkan alat berat sebagai pendukung kegiatan usaha pertambangan.

"Biasanya konsumen tidak mau menerima alat berat yang utilisasinya sudah 70%. Sehingga kan bisa kita pakai untuk tambang sendiri," tandas Rubijanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×