kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ciputra menggantungkan pertumbuhan 20% di 2016


Selasa, 01 Desember 2015 / 07:03 WIB
Ciputra menggantungkan pertumbuhan 20% di 2016


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Tahun 2016 sebagai tahun Monyet akan menjadi tantang bagi pebisnis properti. Misalnya, Grup Ciputra memprediksi bisnis properti masih akan berjalan di tempat. Alhasil, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) beserta kedua anak usaha akan lebih mematangkan rencana bisnis untuk tahun mendatang.

Rencana pemerintah yang akan mendongkrak kinerja properti di tahun 2016 adalah rencana penerapan pajak pengampunan atau tax amnesty, penghapusan pajak ganda untuk Real Estate Investment Trust (REITs), Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) hanya untuk rumah seharga di atas Rp 20 miliar per unit dan apartemen seharga Rp 10 miliar per unit.

"Kami memprediksi Ciputra Development akan tumbuh 15%-20%," kata Harun Hajadi, Direktur PT Ciputra Development Tbk, kepada KONTAN, Senin (30/11).

Tahun depan, perusahaan masih akan mengandalkan penjualan properti untuk kelas menengah ke atas, dan penjualan properti untuk menengah dan kecil. Serta akan mengelola mall dam hotel untuk tetap menjaga pertumbuhan pendapatan berulang atau recurring income.

Ciputra Development sendiri akan meluncurkan proyek anyar di tahun 2016 dengan syarat perusahaan telah memperoleh izin dari Pemerintah Daerah (Pemda) setempat. Adapun, proyek yang meluncur tahun 2015 adalah Citra Puri Serang, CitraLand City Losari Makassar, Nortwest Park CitraLand Surabaya, Citra Maja Raya, dan Nivata di Bali.

Wajar saja, perusahaan berkode saham CTRA di bursa saham ini mengharapkan realisasi kebijakan dari pemerintah. Pasalnya, CTRA hanya mencatat pertumbuhan satu digit dengan rasio 8% atau senilai Rp 1,28 triliun per kuartal III-2015 meskipun pendapatan tumbuh dua digit atau sebesar 27,16% menjadi Rp 5,37 triliun per kuartal III-2015.

Sementara itu, Tulus Santoso Brotosiswojo, Sekretaris Korporasi PT Ciputra Development Tbk menambahkan, tantangan yang masih akan menghadapi bisnis perusahaan adalah tingkat suku bunga acuan atau BI rate yang belum turun di tengah penurunan daya beli karena perlambatan ekonomi ini. \

Logikanya, jika BI rate masih bertahan di level 7,5% maka bunga kredit akan sulit turun.  "Jika bunga kredit pemilikan rumah (KPR) masih tinggi orang cenderung tahan diri untuk membeli rumah," ucap Tulus.

Ia memprediksi Ciputra Development hanya akan mencatat pertumbuhan 10% di tahun 2016 dengan asumsi bunga kredit untuk perumahan masih tetap, namun perusahaan akan mencatat pertumbuhan di atas itu jika bunga turun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×