Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen sawit, PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) mencatatkan peningkatan jumlah produksi Crude Palm Oil (CPO) hingga kuartal III tahun 2023 atau September ini.
Sekretaris Perusahaan Cisadane Sawit Raya Iqbal Prastowo mengatakan, per-September ini CSRA sudah memproduksi CPO sebanyak 35.900 ton. Jumlah ini naik 31% jika dibandingkan produksi CPO di periode yang sama tahun lalu yaitu sebanyak 27.400 ton.
“Prediksi kami kuartal 4 nanti akan lebih besar dibandingkan kuartal-kuartal sebelumnya karena Pabrik Kelapa Sawit (PKS) kami di Tapanuli Selatan (Tapsel) sudah beroperasi penuh,” ungkap Iqbal saat dihubungi Kontan, Selasa (17/10).
Baca Juga: Cisadane Sawit Raya (CSRA) Catatkan Penurunan Penjualan 27,7% pada Semester I 2023
Sementara di sisa kuartal tahun ini yaitu kuartal IV, perseroan ungkapnya mengharapkan total produksi CPO dapat tembus 45.000 hingga 50.000 ribu ton.
Kemudian terkait anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) di tahun 2023, perseroan menyediakan dana senilai Rp 180 miliar.
“Dana capex yang sudah terserap sekitar 80%, sebagian besar digunakan untuk pembangunan PKS di Tapsel, overhaul PKS di labuhan batu, penanaman land bank di Sumsel, pembangunan infrastruktur serta sarana prasarana kebun dan program mekanisasi panen,” jelas Iqbal.
Lalu saat ditanya mengenai target kenaikan pendapatan dan laba. Iqbal masih belum bisa menyebutkan angka pasti. Ia mengatakan perseroan sampai saat ini masih mempelajari lebih lanjut serta menunggu keluarnya laporan keuangan kuartal III sembari mencermati pergerakan harga sawit secara umum.
Kemudian terkait, kemarau berkepanjangan yang sekarang terjadi seiring fenomena El-Nino menjadi satu hal yang diperhatikan pula oleh CSRA.
“Untuk meminimalisir dampak El Nino, kami meningkatkan pemantauan dan pencegahan kebakaran lahan, karena cuaca kering El Nino berpotensi menimbulkan bahaya kebakaran,” tutup Iqbal.
Disamping itu, upaya antisipasi sudah dilakukan CSRA sejak jauh-jauh hari. Manajemen CSRA pun berusaha menjaga kondisi arus kas (cash flow) perusahaan sebaik mungkin. Sehingga, aktivitas produksi juga dilakukan CSRA secara efektif dan seefisien mungkin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News