kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cisadane Sawit Raya (CSRA) incar pendapatan Rp 700 miliar pada tahun ini


Kamis, 29 April 2021 / 20:10 WIB
Cisadane Sawit Raya (CSRA) incar pendapatan Rp 700 miliar pada tahun ini
ILUSTRASI. Pabrik kelapa sawit PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan perkebunan sawit PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) bersiap menggeber kinerjanya kembali pada tahun 2021. Perusahaan ini pun berupaya memanfaatkan momentum kenaikan harga minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

Direktur Cisadane Sawit Raya Seman Sanjaya mengatakan, tahun ini pihaknya mengincar total pendapatan sebesar Rp 700 miliar. Angka ini lebih tinggi ketimbang realisasi pendapatan CSRA di tahun lalu sebesar Rp 607,5 miliar.

Ia juga menyebut, pendapatan CSRA hingga kuartal I-2021 telah mencapai kisaran Rp 176 miliar. “Target tersebut dengan catatan bahwa harga CPO masih tetap bertahan,” imbuh dia, Kamis (29/4).

Dalam catatan Kontan, harga CPO untuk kontrak Juli 2021 di Bursa Malaysia berada di level RM 3.951 per ton pada Rabu (28/4) kemarin. Belum lama ini, harga CPO juga sempat menyentuh level RM 4.000 per ton.

Bersamaan dengan itu, CSRA juga untuk sementara menetapkan target produksi CPO menjadi 45.000 ton pada tahun 2021. Sebenarnya, angka tersebut serupa dengan target produksi CPO CSRA pada tahun 2020. Sayangnya, realisasi produksi CPO perusahaan ini hanya mencapai 40.000 ton.

Baca Juga: Kinerja ciamik, laba bersih Cisadane Sawit Raya (CSRA) melonjak 129% di 2020

Seman menyebut, target produksi CPO di tahun ini didasari oleh proyeksi bahwa pembelian Tandan Buah Segar (TBS) dari pihak ketiga yang masih cenderung terbatas.

Lebih lanjut, CSRA juga dipastikan akan melanjutkan pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) II yang dikelola oleh anak usahanya PT Samukti Karya Lestari (SKL). Proyek PKS II ini bertempat di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Sampai saat ini, pembangunan pabrik tersebut berada dalam tahap cut & fill untuk tapak bangunan pabrik. “Kami perkirakan PKS tersebut akan beroperasi penuh pada kuartal IV-2022,” ujar Seman.

Untuk merealisasikan proyek PKS II, CSRA mesti merogoh kocek belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 110 miliar. Nantinya, pabrik tersebut akan memiliki kapasitas produksi sawit sebanyak 45 ton per jam.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×