kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cisadane Sawit Raya (CSRA) Sambut Positif Turunnya Tarif Bea Keluar Cangkang Sawit


Selasa, 18 Januari 2022 / 17:31 WIB
Cisadane Sawit Raya (CSRA) Sambut Positif Turunnya Tarif Bea Keluar Cangkang Sawit
ILUSTRASI. Kontan - PT CIsadane Sawit Raya Kilas Korporasi Online


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Handoyo .

Cangkang sawit diproyeksikan dapat menjadi salah satu komoditi ekspor andalan CSRA di masa mendatang. Dengan harapan pembangunan pabrik kelapa sawit CSRA di daerah Tapanuli Selatan dan di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan dapat berjalan lancar sehingga tambahan lahan produksi sawit tersebut dapat menghasilkan cangkang sawit yang lebih banyak.

Dalam menilai potensi bisnis cangkang sawit tersebut, CSRA menyerahkan urusan kepada Departemen Keberlanjutan CSRA yang bertugas dalam mengolah limbah sawit menjadi bahan yang dapat dimanfaatkan. Potensi ekspor cangkang sawit tersebut akan dinilai dari realisasi pembukaan lahan sawit CSRA. “Apabila terealisasi, artinya makin banyak produksi sawit yang dihasilkan sehingga mendorong produksi cangkang sawit yang lebih banyak,” terang Iqbal.

Terkait volume produksi di tahun 2021, CSRA telah memproduksi CPO sebesar 40 ribu ton, di mana permintaannya banyak dari pasar domestik. Jumlah produksi tersebut diperkirakan akan meningkat sebesar 10% pada tahun 2022 ini.

Sedangkan untuk pendapatan CSRA pada tahun 2021, jumlahnya diakui meningkat 3 kali lipat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut didorong oleh harga CPO yang lebih tinggi dibanding tahun 2020.

 

Berdasarkan keterangan resmi CSRA, pada kuartal III 2021 CSRA membukukan pendapatan sebesar Rp 653,04 miliar. Jumlah ini naik 44,7 % secara year on year (yoy) bila dibandingkan dengan pendapatan pada kuartal III/2020 senilai Rp451,24 miliar.

Sementara itu, CSRA mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp178,74 miliar. Jumlah tersebut naik 179,2% bila dibandingkan dengan perolehan Rp64,02 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Menghadapi tahun 2022, CSRA alokasikan belanja modal atau Capital Expenditure (capex) sebesar Rp 200 miliar, dengan rincian Rp 180 miliar akan digunakan untuk pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) II di Tapanuli Selatan yang meliputi pembangunan kantor, kilang minyak dan sebagainya.

“Selanjutnya, Rp20 miliar sisanya digunakan untuk penanaman sawit baru di kawasan Musi Banyuasin serta kebutuhan operasional lainnya,” pungkas Iqbal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×