kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Citilink buka peluang jasa carter ke pasar AS


Rabu, 24 Agustus 2016 / 10:14 WIB
Citilink buka peluang jasa carter ke pasar AS


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Angin segar bertiup di sektor pariwisata. Ini lantaran adanya peningkatan kategori keselamatan penerbangan Indonesia dari ketegori II menjadi kategori I. Otoritas penerbangan Amerika Serikat atau Federal Aviation Administration (FAA) memberikan pengakuan itu terhadap penerbangan Indonesia. Otomatis, secara langsung berpengaruh pada bisnis maskapai tanah air.

Sebagai catatan, maskapai penerbangan Indonesia dilarang terbang langsung ke AS sejak 2007. Hal itu lantaran setelah FAA menurunkan peringkat peringkat keselamatan penerbangan Indonesia, akibat beberapa insiden penerbangan. Meskipun demikian, peningkatan kualitas penerbangan dalam negeri terus didongkrak pemerintah dan didukung dengan maskapai yang ada.

Sebelumnya juga dikabarkan tiga maskapai Indonesia keluar dari daftar hitam penerbangan di kawasan Uni Eropa. Hal itu juga turut memberi angin segar bagi industri penerbangan dalam negeri.

Ketiga maskapai tersebut diantaranya Batik Air, Lion Air, dan Citilink. Pemberian izin tersebut didasarkan atas keputusan 28 negara yang tergabung dalam European Union Transport Minister. Mereka sepakat untuk membuka izin terbang di wilayah tersebut. Sebab, telah memenuhi standar keamanan internasional.

Kebijakan tersebut membuka pintu ekspansi bagi industri maskapai tanah air. Namun, tidak serta merta membuat pelaku industri melakukan perluasan pasar. "Untuk saat ini belum ada rencana penerbangan ke Amerika Serikat," ujar Albert Burhan Direktur Utama Citilink kepada KONTAN.

Dia menyatakan hal tersebut belum cocok untuk model bisnis yang mereka jalani saat ini. Yakni sebagai penerbangan low cost carrier. Selain itu, dia menambahkan pesawat yang dimiliki Citilink tidak menunjang untuk itu. "Saat ini fokus ke domestik dulu, tapi tidak menutup kemungkinan ke sana," terangnya.

Meskipun demikian, Albert menilai kebijakan tersebut memudahkan maskapai Indonesia untuk masuk ke Amerika Serikat. Keputusan tersebut juga membantu meningkatkan profile safety penerbangan di Indonesia.

Hal itu menghadirkan kesempatan prospek kerjasama dengan banyak penerbangan asing dan perusahaan multinasional. Terutama bagi mereka yang menyandarkan kategori regulasi berdasar standar FAA. Sehingga kesempatan ini menjadi lebih besar. "Selain itu biaya asuransi juga akan relatif lebih murah," kata Albert.

Untuk itu, anak usaha maskapai penerbangan Garuda Indonesia ini juga akan melanjutkan prospek dari kelebihan tersebut.Meskipun saat ini belum ada rencana untuk masuk ke Amerika Serikat. "Kami bisa melakukan carter, seperti yang banyak kita lakukan ke China saat ini," ujarnya.

Sebagai catatan, maskapai penerbangan Indonesia dilarang terbang langsung ke AS sejak 2007. Hal itu lantaran setelah FAA menurunkan peringkat peringkat keselamatan penerbangan Indonesia, akibat beberapa insiden penerbangan. Meskipun demikian, peningkatan kualitas penerbangan dalam negeri terus didongkrak pemerintah dan didukung dengan maskapai yang ada.

Sebelumnya juga dikabarkan tiga maskapai Indonesia keluar dari daftar hitam penerbangan di kawasan Uni Eropa. Hal itu juga turut memberi angin segar bagi industri penerbangan dalam negeri.

Ketiga maskapai tersebut diantaranya Batik Air, Lion Air, dan Citilink. Pemberian izin tersebut didasarkan atas keputusan 28 negara yang tergabung dalam European Union Transport Minister. Mereka sepakat untuk membuka izin terbang di wilayah tersebut. Sebab, telah memenuhi standar keamanan internasional.

Sementara Batik Air masih lebih memilih fokus pada rute-rute domestik. "Kami belum ingin merambah rute internasional. Kami masih ingin memperkuat jaringan antar kota dulu," ujar Direktur Utama Batik Air Achmad Luthfi kepada KONTAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×