kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

CMNP proyeksikan realisasi target pendapatan tol hanya capai 97% tahun ini


Kamis, 19 Desember 2019 / 18:01 WIB
CMNP proyeksikan realisasi target pendapatan tol hanya capai 97% tahun ini
ILUSTRASI. Kendaraan melintas di jalan tol Depok-Antasari (Desari), Jakarta Selatan, Kamis (24/1). PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP). KONTAN/Baihaki


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk memproyeksikan realisasi pendapatan tol tahun 2019 hanya akan mencapai 97% dari target.

Mengacu kepada laporan keuangan perseroan di tahun 2018, perseroan menargetkan bisa mencatatkan pendapatan tol sebesar Rp 1,53 triliun di tahun 2019. Dengan demikian, proyeksi pendapatan tol CMNP diperkirakan akan mencapai sekitar Rp 1,48 triliun hingga tutup tahun nanti.

Baca Juga: Tahun 2020, CMNP targetkan pendapatan bertumbuh 3%-4%

Direktur Independen PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk Mudhor Nurohman mengatakan realisasi pendapatan tol yang diproyeksikan sedikit meleset diduga berkorelasi dengan adanya penerapan sistem ganjil genap di kota Jakarta.

“Mengenai growth saat ini memang ada tekanan, pemberlakuan genap-ganjil ternyata memang punya efek ke kami,” kata Mudhor dalam acara paparan publik yang berlangsung pada Kamis (19/12).

Maklum saja, kegiatan operasional jalan tol dalam kota memang menjadi kontributor utama dalam pendapatan tol perseroan. Menilik laporan keuangan perseroan di kuartal III 2019, pendapatan tol yang diperoleh dari ruas lingkar dalam kota Jakarta (JIUT) menyumbang pendapatan sebesar Rp 835,30 miliar atau setara dengan 76,75% dari total pendapatan tol perseroan di sepanjang Januari - September 2019.

Baca Juga: Mulai bangun tol Harbour Road II, Citra Marga (CMNP) siapkan capex Rp 4 triliun

Sebagai informasi, sebagaimana yang sudah dimuat dalam pemberitaan Kontan.co.id (05/09) sebelumnya, Pemerintah DKI Jakarta memang baru saja memberlakukan kebijakan perluasan aturan Ganjil-Genap pada 9 September 2019 lalu. 

Berbeda dengan aturan Ganjil-Genap yang sudah berlaku sebelumnya, aturan Ganjil-Genap yang berlaku pasca perluasan juga berlaku di sekitar jalan tol yang bersinggungan dengan jalan-jalan yang memang masuk area Ganjil-Genap.

Berdasarkan catatan perseroan, sebelumnya, volume kendaraan rata-rata yang melintasi ruas jalan tol JIUT tercatat sekitar 600.000 kendaraan tiap harinya. Namun demikian, jumlah ini kemudian mengalami penurunan sekitar 2%-3% hingga mencapai 582.000 kendaraan per harinya.

Baca Juga: Tito Sulistio mundur dari jabatan Dirut Citra Marga Nusaphala (CMNP)

Meski memiliki porsi yang paling besar dalam pendapatan tol, JIUT bukan menjadi satu-satunya sumber pendapatan tol perseroan. Berdasarkan laporan keuangan perseroan di kuartal III, perseroan juga memperoleh pendapatan tol dari sejumlah ruas tol lain seperti Ruas Tol Simpang Susun Waru - Bandara Juanda Surabaya yang menyumbang pendapatan sebesar Rp 118,98 miliar, Ruas Tol Soreang - Pasir Koja yang menyumbang pendapatan tol sekitar Rp 71,37 miliar, dan Ruas Tol  Soreang Depok - Antasari Seksi 1 yang menyumbang pendapatan sebesar Rp 62,74 miliar pada sembilan bulan pertama 2019.

Adapun secara total, pendapatan tol perseroan di sembilan bulan pertama 2019 tercatat mencapai sekitar Rp 1,08 triliun. Angka ini masih lebih besar sekitar 8,16 persen bila dibandingkan dengan pendapatan tol pada periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1 triliun.

Sebagai informasi, selain pendapatan tol, perseroan juga memiliki sumber pendapatan lainnya yang berasal dari segmen usaha lain seperti jasa konstruksi, dan lain-lain. Di sepanjang Januari - September 2019, perseroan juga mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,18 triliun dari pendapatan jasa konstruksi, Rp 100,82 miliar dari pendapatan jasa, dan Rp 22,35 miliar dari pendapatan sewa.

Baca Juga: Wijaya Karya Beton (WTON) Membidik Tiga Proyek Besar Senilai Rp 1,9 Triliun

Secara total pendapatan perseroan di sepanjang Januari-September 2019 tercatat sebesar Rp 2,39 triliun, bertumbuh 8,40% secara tahunan (year-on-year/yoy) bila dibandingkan dengan pendapatan perseroan di periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,20 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×