kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,01   4,42   0.50%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ConocoPhillips hengkang dari Blok Corridor, investasi hulu migas masih menarik?


Minggu, 12 Desember 2021 / 19:08 WIB
ConocoPhillips hengkang dari Blok Corridor, investasi hulu migas masih menarik?
ILUSTRASI. Pekerja Indonesia di conocophillips


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

Dengan biaya investasi yang diperkirakan sebesar US$ 6,98 miliar, pengembangan Proyek IDD dilakukan dengan dua tahapan pekerjaan, yaitu Pengembangan Lapangan Bangka dengan 2 sumur yang dihubungkan ke fasilitas terapung West Seno (FPU) pada tahap I, serta pengembangan Gendalo Gehem (G-G) pada tahap II, yaitu pengembangan Lapangan Gehem, Gandang, Gendalo dan Maha dengan 26 sumur ke 2 unit FPU baru.

Dari lapangan-lapangan yang ada, baru  Lapangan Bangka yang telah diproduksikan secara komersial pada tanggal 17 Agustus 2016 silam.

Pada proyek IDD, Chevron bertindak sebagai operator. Perusahaan tersebut menguasai 62% hak partisipasi atau participating interest (PI). Sisanya dikuasai oleh ENI dengan porsi sebanyak 20% dan Sinopec Group 18%.

Pihak Shell belum banyak berkomentar ketika ditanyai Kontan.co.id perihal perkembangan proses divestasi hak partisipasi Shell di Blok Masela. “Kami tidak dapat memberikan komentar seputar aktivitas portofolio tersebut,” ungkap Corporate Communications Shell Indonesia, Edit Wahyuningtyas kepada Kontan.co.id (11/12).

Tanggapan serupa juga dilontarkan oleh pihak Chevron ketika Kontan.co.id menanyakan perihal kemajuan proses pencarian mitra pengganti Chevron untuk proyek IDD Tahap II.

“Sesuai dengan kebijakan perusahaan, kami belum bisa share ke publik mengenai proses yang sedang berjalan,” ujar Corporate Affairs Manager Chevron Indonesia, Ferita Damayanti kepada Kontan.co.id (11/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×