kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

CR-V dipertimbangkan dapat insentif PPnBM, Honda sambut baik


Rabu, 17 Maret 2021 / 13:26 WIB
CR-V dipertimbangkan dapat insentif PPnBM, Honda sambut baik
ILUSTRASI. Kementerian Keuangan berencana untuk memberikan insentif perpajakan bagi mobil berkubikasi 2.500 cc melalui PPnBM.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan berencana untuk memberikan insentif perpajakan bagi mobil berkubikasi 2.500 cc melalui Pajak atas Pembelian Barang Mewah (PPnBM). PT Honda Prospect Motor (HPM) menanggapi baik hal tersebut.

Pasalnya, hal tersebut bisa mendorong pertumbuhan pasar lebih luas di samping merangsang industri kecil menengah (IKM) yang bersinggungan langsung terhadap industri otomotif di dalam negeri. 

"Perluasan segmen untuk mendapatkan relaksasi pajak ke kendaraan 2.500 cc ke bawah pasti bisa memberikan kontribusi dalam mendorong pertumbuhan pasar, ini sangat positif," ujar Sales & Marketing Director HPM Yusak Billy kepada Kompas.com, Selasa (16/3/2021).

Untuk diketahui, saat ini Indonesia memiliki 22 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang memiliki fasilitas perakitan atau manufaktur dengan kapasitas 2,2 juta unit per tahun. 

Baca Juga: Diskon PPnBM Diperluas, Mobil Bermesin Besar Bisa Turun Harga

Seiring dengannya, terdapat sekitar 1.550 perusahaan industri bahan baku dan komponen otomotif dalam negeri yang berkecimpung di sana, yang terdiri atas 550 perusahaan industri tier 1 dan 1.000 perusahaan industri tier 2 serta 3. 

"Sebagai masukan, jika skema relaksasi dapat diterapkan untuk segmen yang lebih luas, sebaiknya juga dipertimbangkan kembali mengenai batasan local purchase-nya sebagai syarat," kata Billy. 

Baca Juga: Tarif PPnBM mobil listrik 0% untuk dongkrak investasi mobil listrik

"Jika tujuannya adalah mendorong pertumbuhan industri, maka kami menilai dengan menurunkan local purchase ke 50-60 persen untuk semua segmen akan memberikan dampak positif yang lebih besar, terutama bagi UKM dan pemasok lokal," lanjutnya.

Dengan demikian, semakin banyak industri dan segmen otomotif yang mendapatkan dampak positif, tak lagi mengarah pada segmen tertentu yaitu mobil di bawah 1.500 cc. 

Sebelumnya, wacana pemberian insentif PPnBM bagi mobil berkubikasi 2.500 cc dilayangkan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat melakukan rapat kerja bersama XI DPR RI, Senin (15/3/2021). 

Saran tersebut diusulkannya sejalan dengan arahan Presiden melihat perkembangan industri otomotif yang tengah berjalan positif usai diterapkannya insentif tersebut. 

Baca Juga: Ini komentar Honda dan Toyota terkait rencana pemberian insentif PPnBM mobil listrik

"Kami dapat arahan dari Presiden, kalau permintaan yang tinggi di atas 1.500 cc asalkan TKDN-nya 70 persen, mungkin bisa kita pertimbangkan," ucap dia. 

Artinya, ada kemungkinan insentif yang tengah bergulir saat ini bisa juga dinikmati Honda CR-V. Tapi bila melihat situs resmi Honda, hanya satu varian yang dimaksud dengan harga Rp 489.000.000.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Honda Senang CR-V Kemungkinan Dapat Insentif PPnBM"
Penulis : Ruly Kurniawan
Editor : Azwar Ferdian

Selanjutnya: Harga mobil bekas Toyota Yaris per Maret 2021 mulai Rp 70an juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×