Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Persoalan cuaca buruk masih membayangi sektor perkebunan sawit. Pada kuartal III mendatang, diperkirakan akan terjadi musim kering yang cukup panjang sehingga mengakibatkan produksi Tandan Buah Segar (TBS) terganggu.
Daud Dharsono, Presiden Direktur PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk mengatakan, gejala gangguan cuaca kering yang akan melanda di sentra produksi sawit tersebut telah terlihat dari naiknya temperatur air di samudra Pasifik dan anomali di samudra Atlantik.
Bila kondisi cuaca kering tersebut berlangsung lama, dihkawatirkan akan mempengaruhi produksi minyak sawit. "2014, saya perkirakan agak khawatir ada kekeringan di kuartal III, kita pantau terus," ujar Daud, Rabu (5/2).
Selain itu, Daud bilang dengan cuaca kering tersebut maka biaya produksi tanaman sawit menjadi tidak sebanding dengan hasil produksi. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, tanaman sawit membutuhkan tambahan pupuk yang cukup banyak.
Di Indonesia biaya produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sekitar US$ 350 per ton-US$ 400 per ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News