kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Cuaca kering kuartal III bisa ganggu produksi CPO


Rabu, 05 Februari 2014 / 18:25 WIB
Cuaca kering kuartal III bisa ganggu produksi CPO
ILUSTRASI. Yoga Bisa Mengobati Insomnia


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Persoalan cuaca buruk masih membayangi sektor perkebunan sawit. Pada kuartal III mendatang, diperkirakan akan terjadi musim kering yang cukup panjang sehingga mengakibatkan produksi Tandan Buah Segar (TBS) terganggu.

Daud Dharsono, Presiden Direktur PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk mengatakan, gejala gangguan cuaca kering yang akan melanda di sentra produksi sawit tersebut telah terlihat dari naiknya temperatur air di samudra Pasifik dan anomali di samudra Atlantik.

Bila kondisi cuaca kering tersebut berlangsung lama, dihkawatirkan akan mempengaruhi produksi minyak sawit. "2014, saya perkirakan agak khawatir ada kekeringan di kuartal III, kita pantau terus," ujar Daud, Rabu (5/2).

Selain itu, Daud bilang dengan cuaca kering tersebut maka biaya produksi tanaman sawit menjadi tidak sebanding dengan hasil produksi. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, tanaman sawit membutuhkan tambahan pupuk yang cukup banyak.

Di Indonesia biaya produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sekitar US$ 350 per ton-US$ 400 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×