kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cuaca kering kuartal III bisa ganggu produksi CPO


Rabu, 05 Februari 2014 / 18:25 WIB
Cuaca kering kuartal III bisa ganggu produksi CPO
ILUSTRASI. Yoga Bisa Mengobati Insomnia


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Persoalan cuaca buruk masih membayangi sektor perkebunan sawit. Pada kuartal III mendatang, diperkirakan akan terjadi musim kering yang cukup panjang sehingga mengakibatkan produksi Tandan Buah Segar (TBS) terganggu.

Daud Dharsono, Presiden Direktur PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk mengatakan, gejala gangguan cuaca kering yang akan melanda di sentra produksi sawit tersebut telah terlihat dari naiknya temperatur air di samudra Pasifik dan anomali di samudra Atlantik.

Bila kondisi cuaca kering tersebut berlangsung lama, dihkawatirkan akan mempengaruhi produksi minyak sawit. "2014, saya perkirakan agak khawatir ada kekeringan di kuartal III, kita pantau terus," ujar Daud, Rabu (5/2).

Selain itu, Daud bilang dengan cuaca kering tersebut maka biaya produksi tanaman sawit menjadi tidak sebanding dengan hasil produksi. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, tanaman sawit membutuhkan tambahan pupuk yang cukup banyak.

Di Indonesia biaya produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sekitar US$ 350 per ton-US$ 400 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×