kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.704   22,00   0,13%
  • IDX 8.686   36,81   0,43%
  • KOMPAS100 1.194   2,51   0,21%
  • LQ45 854   1,47   0,17%
  • ISSI 310   2,31   0,75%
  • IDX30 438   -2,03   -0,46%
  • IDXHIDIV20 505   -3,69   -0,72%
  • IDX80 134   0,58   0,44%
  • IDXV30 139   0,23   0,16%
  • IDXQ30 139   -0,99   -0,71%

Cuaca kering kuartal III bisa ganggu produksi CPO


Rabu, 05 Februari 2014 / 18:25 WIB
Cuaca kering kuartal III bisa ganggu produksi CPO
ILUSTRASI. Yoga Bisa Mengobati Insomnia


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Persoalan cuaca buruk masih membayangi sektor perkebunan sawit. Pada kuartal III mendatang, diperkirakan akan terjadi musim kering yang cukup panjang sehingga mengakibatkan produksi Tandan Buah Segar (TBS) terganggu.

Daud Dharsono, Presiden Direktur PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk mengatakan, gejala gangguan cuaca kering yang akan melanda di sentra produksi sawit tersebut telah terlihat dari naiknya temperatur air di samudra Pasifik dan anomali di samudra Atlantik.

Bila kondisi cuaca kering tersebut berlangsung lama, dihkawatirkan akan mempengaruhi produksi minyak sawit. "2014, saya perkirakan agak khawatir ada kekeringan di kuartal III, kita pantau terus," ujar Daud, Rabu (5/2).

Selain itu, Daud bilang dengan cuaca kering tersebut maka biaya produksi tanaman sawit menjadi tidak sebanding dengan hasil produksi. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, tanaman sawit membutuhkan tambahan pupuk yang cukup banyak.

Di Indonesia biaya produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sekitar US$ 350 per ton-US$ 400 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×