kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dalam jangka panjang, efek corona diakui bisa menekan investasi di sektor tambang


Kamis, 12 Maret 2020 / 14:33 WIB
Dalam jangka panjang, efek corona diakui bisa menekan investasi di sektor tambang
ILUSTRASI. Sejumlah alat berat melakukan aktivitas penambangan di lubang tambang Batu Hijau milik PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) di Sekongkang, Taliwang, Sumbawa Barat, NTB, Rabu (12/11). Kementerian ESDM menaksir corona akan berdampak terhadap capaian investasi di


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

Tergambar setelah revisi RKAB
Pada kesempatan yang sama, StaffKhusus Menteri ESDM Percepatan Bidang Tata Kelola Minerba Irwandy Arief tak menampik, wabah corona memang berdampak terhadap industri pertambangan tanah air. Hanya saja, katanya, dampak tersebut belum signifikan mempengaruhi produksi produk tambang.

Irwandy memberikan gambaran, China menutup permintaan batubara hingga 1 April 2020. Selain itu, lanjutnya, enam perusahaan listrik dari China juga mengurangi permintaan 200.000 ton. Sehingga, kondisi itu pun menimbulkan pergerakan harga di pasar spot.

Baca Juga: Tangkal virus corona, presiden Jokowi semakin rajin minum jamu

Pada batubara kalori 4.200 kcal/kg, kata Irwandy, terjadi penurunan harga dari yang semula US$ 36 per ton, menjadi US$ 32,5 per ton untuk kontrak di bulan April. Kendati begitu, pengurangan permintaan dan penurunan harga masih ada di level yang wajar.

"Secara signifikan, pengaruh itu belum ada. Dari sisi harga, kalau kita lihat, di tahun 2019 harga minerba itu sudah turun 30% dibanding 2018. (Dengan dampak corona) tidak ada yang bisa memberikan gambaran pasti turunnya berapa," jelasnya.

Menurut Irwandy, dampak corona baru bisa tergambar jelas pada pertengahan tahun nanti, atau saat revisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) pada Juni mendatang. Dengan begitu, akan terlihat pergerakan rencana produksi dan penjualan perusahaan minerba hingga akhir tahun nanti.

Baca Juga: Bidik pasar bernilai tinggi, Jokowi dorong klasterisasi pertanian

"Kita lihat nanti di perubahan RKAB. Apakah mereka minta menurunkan produksi, yang tadinya minta penambahan produksi. Kita lihat nanti di bulan Juni sampai akhir tahun baru kelihatan secara nyata," tandasnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×