Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten semen PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) harus menanggung penurunan penjualan di semester I 2020 mendatang akibat penjualan yang seret karena Corona.
Vice President Corporate Secretary SMBR, Basthony Santri menjelaskan kendati kegiatan operasional perseroan tidak terganggu karena Corona, SMBR sudah mulai merasakan dampak negatif dari penyebaran Covid-19 terhadap penjualan semen. “Kami proyeksikan adanya penurunan penjualan semen sebesar 20% sepanjang Semester I-2020 karena dampak Covid-19” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (8/4).
Baca Juga: Semen Baturaja (SMBR) pastikan operasional tidak terganggu di tengah wabah Corona
Proyeksinya tersebut berdasarkan penjualan di sepanjang Februari hingga Maret yang terus mengalami penurunan. Basthony menjelaskan hingga Februari saja penjualan SMBR sudah terkoreksi sebesar 14% seiring dengan menurunnya permintaan semen di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) sebesar 12%.
Adapun di sepanjang Maret diakui Basthony penjualan juga turun hingga 15% seiring penuran permintaan di Sumbagsel karena beberapa proyek yang tertunda pelaksanaannya akibat dari musim hujan diawal tahun dan wabah covid-19.
Kendati penjualan turun, Basthony tetap optimistis Semen Baturaja bakalan tetap membukukan pertumbuhan di sepanjang 2020 ditopang dengan pertumbuhan di sektor properti dan infrastruktur yang menjadi penyerap utama sektor semen.
Tapi sayangnya Basthony belum bisa buka-bukaan berapa proyeksi pertumbuhannya. Katanya SMBR juga masih dalam proses menghitung dan mengevaluasi dampak yang ditimbulkan akibat Corona terhadap permintaan semen sepanjang 2020.
Baca Juga: Cuaca buruk di awal tahun bikin penjualan Semen Baturaja (SMBR) tergerus
Dalam upaya menahan penurunan permintaan semen yang diperparah akibat wabah Covid-19, SMBR telah mempersiapkan beberapa strategi untuk menunjang kinerjanya di 2020. Pertama melakukan diversifikasi produk turunan semen.
Basthony bilang saat ini SMBR tengah fokus membangun market untuk produk semen mortar yang sudah dilakukan market test mulai dari bulan Oktober 2019 lalu. Selain itu, SMBR juga terus melakukan riset untuk memproduksi produk turunan semen lainnya seperti bata ringan, beton porous dan fibre cement board (FCB).
Selain diversifikasi, Semen Baturaja kemudian melakukan efisiensi biaya di berbagai lini serta menetapkan strategi pemasaran yang berfokus pada peningkatan penjualan semen di pasar basis SMBR.
Basthony bilang SMBR mengharapkan adanya pertumbuhan permintaan semen di sektor retail sehubungan dengan stimulus atau insentif perumahan yang diberikan pemerintah seperti yang pernah diungkapkan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. "Serta adanya pembagian dana desa tahap pertama di bulan Mei yang juga diharapkan dapat mendorong peningkatan penjualan semen SMBR," kata Basthony.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News