kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dampak era digital, bisnis Inter Delta kian seret


Sabtu, 10 Januari 2015 / 07:10 WIB
Dampak era digital, bisnis Inter Delta kian seret
ILUSTRASI. Twibbon Hari Anak Nasional 2023.


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. Perusahaan penjual kertas foto dan film PT Inter Delta Tbk meyakini tahun ini kinerjanya tetap tumbuh. Perusahaan pemegang lisensi kertas foto dan film merek Kodak itu optimistis bisa meraup pertumbuhan penjualan 5%–6% sepanjang 2015.

Inter Delta sadar diri di era digital seperti sekarang susah untuk mematok target pertumbuhan agresif. Sebabnya, penggunaan film, kertas film kian hari kian menurun seiring dengan perkembangan pesat bisnis fotografi digital maupun fitur foto di telepon seluler.

Namun perusahaan dengan kode saham INTD di Busra Efek Indonesia berharap permintaan pasar terhadap kertas foto masih tumbuh sekitar 3%–5%. Katalis positifnya momen pernikahan dan wisuda tetap butuh dokumentasi yang di cetak di kertas foto.

"Ada momen-momen tertentu yang tidak bisa tergantikan meski telah masuk tren digital. Wisuda, pernikahan orang harus mencetak fotonya untuk dipajang di rumahnya," tegas Presiden Direktur Inter Delta Hasan Effendi Liem kepada KONTAN, (9/1).

Meski telah menetapkan pencapaian target tahun depan, manajemen perusahan itu belum bisa membeberkan kinerja sepanjang tahun 2014. Dengan alasan, kinerja keuangan tahunan 2014 masih dalam proses audit. 

Hasan hanya bisa bilang jika pencapaian penjualan 2014 kemungkinan meningkat sedikit jika dibandingkan dengan kinerja 2013. Kenaikan ini akibat penguatan dollar terhadap rupiah. "Karena tahun lalu kurs dollar naik sekitar 20%, sedangkan beli dan jual kami dalam dollar. Jadi secara nilai akan naik, meski tidak besar," ungkapnya.

Asal tahu saja, jika target pertumbuhan pendapatan 5% tahun lalu tercapai, mestinya Inter Delta mengantongi pendapatan Rp 111,34 miliar. Pasalnya sepanjang 2013, perusahaan itu mencatatkan pendapatan Rp 106,04 miliar.

Meski menyadari kinerjanya tak bisa agresif, Inter Delta tak memiliki rencana untuk mendiversifikasi bisnis. Inter Delta masih meyakini pendapatan tahun ini masih bisa terkerek dengan mengandalkan lini bisnis yang telah dilakoni.

Saat ini, Inter Delta punya bisnis kertas cetak foto, bisnis kertas film dan bisnis bahan kimia pemrosesan foto dan kertas. Ada pula bisnis peralatan cetak foto, jasa cetak foto dan studio dan lain-lain.

Hingga September 2014, kontribusi pendapatan terbesar dari penjualan kertas cetak foto yakni Rp 49,06 miliar. Bisnis ini menyumbang 74,56% terhadap total pendapatan 2014 sebesar Rp 65,80 miliar. 

Sementara kontributor terkecil adalah penjualan film yakni Rp 13,87 juta. Nilai hanya setara dengan 0,02% terhadap total pendapatan. Laba Inter Delta juga loyo hanya Rp 2,04 miliar periode ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×