Reporter: Ragil Nugroho |
JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II sudah menyiapkan grand design pembuatan terminal Kalibaru meskipun belum ada penunjukan pengelolaan terminal peti kemas kawasan itu. Hal itu seiring dengan ambisi Pelindo II meningkatkan kapasitas terminal dari semula 1,9 juta TEUs menjadi 4,5 juta TEUs, maka estimasi pembiayaan pun meningkat.
PT Pelindo II memperkirakan dana yang dibutuhkan menjadi Rp 17 triliun dari yang semula hanya sekitar Rp 11,7 Triliun. Selain itu, Pelindo II juga akan memperluas alur pelayaran dua kali lipat, dari yang semula hanya 150 meter menjadi 300 meter. "Sehingga nantinya bisa dilalui dua kapal sekaligus," ujar Rima Novianti, Sekretaris Perusahaan PT Pelindo II.
Dengan kebutuhan beroperasinya pelabuhan tersebut yang makin mendesak, pihak Pelindo II menargetkan segera melakukan tender di pertengahan Februari 2012. "Ini semua untuk mengejar target operasi 2014," tegas Rima.
Pelindo II akan menginvestasikan dana sejumlah Rp 10 triliun, sedangkan sisanya akan dibiayai oleh operator terminal yang menjadi pengelola terminal Kalibaru. Dana sebesar itu akan digunakan untuk membangun infrastruktur dermaga, pengerukan kolam dan alur. Ia juga berharap nantinya swasta bisa berkontribusi di sektor penyediaan peralatan bongkar muat dan tangki bahan bakar minyak.
Pembuatan terminal Kalibaru merupakan proyek jangka panjang untuk menanggulangi kepadatan Pelabuhan Tanjung Priok. Untuk sementara, Pelindo sudah terlebih dahulu mengalokasikan dana Rp 790 miliar untuk belanja alat dan fasilitas yang bisa meningkatkan produktivitas dan mempersingkat waktu bongkar muat di pelabuhan itu. "Dana itu sudah kami alokasikan di tahun ini," ujarnya.
Hingga Desember 2011 rata-rata kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok mencapai 5,8 juta twenty feet equivalent units (TEUs). Jika kapasitasnya mencapai 7 juta TEUs, sebagaimana yang diprediksi oleh banyak pengamat di akhir 2012, maka pelabuhan utama untuk perdagangan internasional ini akan mengalami stagnasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News