kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dapat 7 proyek, Pertamina ingin jadi pemain utama


Rabu, 12 Februari 2014 / 12:59 WIB
Dapat 7 proyek, Pertamina ingin jadi pemain utama
ILUSTRASI. PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) optimistis kinerja keuangan untuk tahun 2022 meningkat.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Pertamina (Persero) meresmikan tujuh proyek infrastruktur hilir migas dengan nilai total US$ 340 juta. Dengan proyek ini Pertamina bisa menjadi pemain utama bisnis niaga migas di tingkat regional menuju aspirasi Asian Energy Champion 2025.

Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan guna mencapai aspirasi Asian Energy Champion 2025, Pertamina telah memiliki sejumlah strategi yang dicatatkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan. Salah satu pemicu pertumbuhan perusahaan yang diutamakan adalah penguatan bisnis hilir migas melalui pengembangan infrastruktur suplai dan distribusi.

“Pertamina meresmikan proyek-proyek yang diharapkan dapat mendukung pencapaian kinerja dan tugas-tugas Pertamina memantapkan posisi perusahaan dalam penguasaan bisnis niaga migas baik di level nasional, regional, maupun Internasional,” ujar Karen, Rabu (12/2).

Adapun proyek-proyek yang diresmikan meliputi; pertama, peningkatan kapasitas TBBM Pulau Sambu hingga mencapai 300.000 KL dengan dermaga berkapasitas LR 100.000 DWT yang dilengkapi dengan fasilitas Terminal Automation System, serta blending untuk produk Solar dan MFO berstandar Internasional.

Kedua, pengembangan TBBM Tanjung Uban dengan tambahan kapasitas tangki timbun sebesar 200.000 KL lengkap dengan Terminal Automation System dan dermaga baru berkapasitas LR 100.000 DWT, serta fasilitas blending Mogas yang dapat meningkatkan fleksibilitas pembelian impor produk Premium atau HOMC 92 dan Naphta. Kedua proyek ini akan tuntas pada akhir 2016.

Ketiga, terminal LPG Panjang, Lampung dengan kapasitas tangki timbun 5.000 metrik ton yang telah melayani pasokan LPG untukLampung dan sekitarnya sekaligus sebagai buffer stock untuk wilayah Sumatera Selatan dan Bengkulu.

Keempat, kapal Very Large Gas Carrier (VLGC) berkapasitas 84.000 cubic metric (setara dengan 50.000 Ton LPG) dengan panjang kapal 225,8 meter yang merupakan terbesar di dunia.

Selanjutnya adalah tiga proyek Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di tiga lokasi bandara Internasional, yaitu DPPU Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, DPPU Hassanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, dan DPPU Bandara Internasional Lombok, Mataram, NTB.

Ketiga proyek pembangunan DPPU tersebut  bertujuan untuk meningkatkan pelayanan bisnis penjualan Avtur Pertamina dalam dunia penerbangan nasional maupun internasional. (Adiatmaputra Fajar Pratama)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×