kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dapat dana dari Kompas Gramedia, Scoop garap Asia


Rabu, 24 April 2013 / 10:10 WIB
Dapat dana dari Kompas Gramedia, Scoop garap Asia
ILUSTRASI. Target kinerja OCBC NISP: Booth hadiah untuk nasabah OCBC NISP di Jakarta, Jumat (19/12). KONTAN/BAihaki/19/12/2014


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Apps Foundry sebagai perusahaan pengembang aplikasi mobile e-reader Scoop akan ekspansi ke kawasan Asia. Rencana itu dilakukan setelah mendapat investasi 3 juta dollar Singapura atau sekitar Rp 23,5 miliar dari anak usaha Grup Digital Kompas Gramedia (KG), PT Gramedia Digital.

Pendiri sekaligus CEO Apps Foundry, Willson Cuaca mengatakan, setelah memimpin di pasar Indonesia, perusahaan ini bakal mengincar emerging market, seperti Singapura, Malaysia, Filipina, India, dan Brasil.

Scoop akan menjalin kerjasama dengan penerbit setempat. Hingga kini, Scoop telah merangkul penerbit SPH Magazines, India Today Group, dan The Philippines Group of Publications. Judul-judul terkini dari tiga penerbit internasional itu bisa diunduh di etalase online Scoop.

Untuk memudahkan pengguna di negara-negara tersebut, Apps Foundry membuat aplikasi Scoop berbasis negara, misalnya Scoop Malaysia, Scoop India, dan Scoop Singapore.

"Ini dilakukan agar pengguna tidak bingung. Dengan adanya Scoop berbasis negara, pengguna bisa menemukan majalah, koran, atau buku lokal yang ada di negara mereka," terang Willson yang dikutip KONTAN dari KompasTekno, Rabu (24/4).

Setiap tahunnya, Scoop menawarkan 1,8 juta e-publishing dari seluruh dunia. Khusus untuk Brasil, lanjut Wilson, justru penerbit setempat yang meminta kerjasama dengan Scoop, karena melihat aplikasi yang bagus dan banyaknya konten yang telah ditawarkan.

Hingga kini Apps Foundry telah merilis sekitar 20 aplikasi Scoop yang variannya berbasis negara maupun berbasis merek majalah asal Indonesia, seperti Hai, Forsel, CHIP dan lainnya.

Wilson berharap, Scoop bisa menjadi toko buku online besar yang menawarkan konten media digital berupa buku, suratkabar, dan majalah. Di Indonesia, etalase online Scoop menawarkan 500 majalah dan 50 suratkabar, termasuk harian Kompas yang menjalin kemitraan eksklusif.

Selain itu, lebih dari 10.000 judul e-book dari 7 penerbit buku kelompok Kompas Gramedia juga sudah bisa diunduh di Scoop. Aplikasi Scoop bisa diunduh lebih dari 650.000 kali di perangkat mobile iOS, Android dan Windows Phone, serta memiliki 210.000 pengguna aktif bulanan yang mengakses dari aplikasi mobile maupun situs web www.getscoop.com.

Sebanyak 90% pengguna berasal dari Indonesia dengan 80% pendapatan dari perangkat iOS. Apps Foundry yang berdiri tahun 2010, dan kini memiliki 30 karyawan di Singapura dan Indonesia. Kantor pusat Apps Foundry dan divisi penjualan berada di Singapura, sementara divisi pemasaran, desain dan pengembang aplikasinya berbasis di Jakarta.

Sebelum Kompas Gramedia investasi, pada pendanaan putaran kedua, Apps Foundry telah menerima investasi dari Gobi Partners dan Mitsui Global Investments (MGI) pada putaran pertama. (Aditya Panji/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×