kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Dapat stimulus Rp 30 miliar, Perum Perindo serap 1.500 ton ikan nelayan


Kamis, 30 April 2020 / 15:27 WIB
Dapat stimulus Rp 30 miliar, Perum Perindo serap 1.500 ton ikan nelayan
ILUSTRASI. Pekerja memanen ikan patin di salah satu sentra budidaya ikan patin di Desa Bendiljati Wetan, Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (28/4/2020). Sejumlah pembudidaya mengatakan, harga ikan patin saat ini turun signifikan, dari sebelumnya mencapai kisaran Rp15.5


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) menggeber penyerapan ikan ke nelayan terdampak Covid-19 setelah mendapatkan stimulus kucuran dana oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebesar Rp 30 miliar untuk 1.500 ton ikan.

Direktur Utama Perum Perindo, Farida Mokodompit, mengatakan, dukungan modal usaha dari pemerintah sangat diperlukan untuk meningkatkan kapasitas pembelian hasil tangkapan nelayan dan hasil budidaya petambak.

Penyerapan hasil tangkapan ikan nelayan ini dilatarbelakangi banyaknya nelayan yang ikut terdampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Imbas corona, KKP bakal tampung ikan nelayan pakai cold storage

Hal ini lantaran serapan hasil perikanan mereka berkurang drastis. Oleh karena itu, penyerapan ikan tangkapan nelayan oleh Perum Perindo merupakan komitmen perusahaan terhadap para nelayan. Perum Perindo mulai menyerap hasil perikanan nelayan pada awal Mei 2020 melalui lima cabang dan 23 unit yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Perum Perindo juga akan berkoordinasi dengan pihak lain, untuk memperluas penyerapan. “(Penyerapan) yang pertama tentu saja di lokasi-lokasi kami. Kami juga akan berkoordinasi dengan Ditjen Perikanan Tangkap KKP misalnya, yang punya data cold strorage dan nelayan-nelayan yang ikannya belum tertampung,” ujar Farida dalam rilis medianya, Kamis (30/4).

Untuk tahap awal Perindo merencanakan menyerap hasil tangkapan nelayan dan hasil budidaya petambak di enam  wilayah di Indonesia. Keenam wilayah tersebut antara lain Natuna, Tahuna, Ternate, Bacan, Merauke dan Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Kemenperin gandeng BNPB dan asosiasi tekstil memproduksi 18 ribu APD per hari

Direktur Operasional, Perindo, Arief Goentoro, menambahkan bahwa serapan pertama senilai Rp 10 Miliar. Produk yang akan diserap yaitu berbagai jenis ikan, cumi, gurita, udang  dan produk perikanan lainnya dengan total volume 151.515 kg.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×