Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Melihat semakin menumpuknya persoalan perumahan yang ada di lapangan, Persatuan Perusahaan Realestate Indonesia (REI) berniat menyusun database perumahan nasional.
Kenyataannya, hingga saat ini Indonesia belum punya database yang valid tentang pembangunan perumahan. Tidak heran jika angka backlog (kekurangan rumah) semakin tinggi dari tahun ke tahun. "Data terakhir menyebut backlog saat ini sebanyak 15 juta unit," ujar Wakil Ketua Umum Bidang Riset dan Pengembangan DPP REI Mulia Pamadi kepada KONTAN, Rabu (5/2).
Sayangnya Mulia belum bisa menjelaskan lebih rinci mengenai angka backlog di masing-masing provinsi karena pembuatan database masih tahap awal. Yang jelas, menurutnya, tidak semua provinsi mengalami kesenjangan perumahan.
"Salah satu ciri daerah yang backlognya tinggi adalah banyak rumah liar. Contohnya di daerah yang baru berkembang seperti Jakarta dan Batam," terang Mulia. Makanya, dengan adanya database perumahan nasional, REI berharap pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan yang sesuai, misalnya membangun rusunami atau rusunawa untuk pekerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News