Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Keputusan PT Kereta Api menghentikan layanan Kereta Api (KA) Parahyangan jurusan Bandung-Jakarta mulai 27 April 2010 memacu pengusaha travel untuk menggeber bisnisnya. Sebagai contoh, PT Day Trans, anak usaha PT Panorama Transportasi Tbk, pun langsung menyiapkan dana investasi sekitar Rp 20 miliar.
General Manager Day Trans Adi Atmanto menyatakan, dana itu akan digunakan untuk menambah 47 hingga 50 unit armada baru dan membangun sejumlah sales operation counter (SOC) di wilayah stasiun Hall Bandung dan Gambir. Tujuannya adalah untuk menangkap fulus dari eks penumpang KA Parahyangan tersebut.
Tambahan armada tersebut akan menambah kapasitas 1.500 tempat duduk atau setara 150 keberangkatan per hari. "Ini merupakan investasi tambahan di luar rencana pengembangan bisnis tahunan kami," kata Adi, Senin (19/4).
Adi menghitung, saat ini ada 17,1% dari 10,5 juta warga kota Bandung maupun Jakarta yang rutin bepergian setiap tahun. Dari angka itu, 39% di antaranya mengandalkan angkutan KA, 31% menggunakan jasa bus antar kota antar provinsi (AKAP), kendaraan pribadi 18%, dan travel 12%.
Berdasar pemetaan Day Trans, pengguna jasa Day Trans terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu 52% merupakan karyawan yang berdomisili di Bandung namun bekerja di Jakarta. Sebanyak 36% merupakan mahasiswa, dan 12% di antaranya merupakan wisatawan lokal yang memang berniat belanja atau ingin berwisata kuliner.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News