kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Delta Djakarta (DLTA) Anggarkan Belanja Modal Rp 25,4 Miliar di Tahun Ini


Kamis, 16 Juni 2022 / 20:01 WIB
Delta Djakarta (DLTA) Anggarkan Belanja Modal Rp 25,4 Miliar di Tahun Ini
ILUSTRASI. Minuman keras beralkohol jenis bir Anker Beer produksi PT Delta Djakarta Tbk (DLTA)


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten minuman beralkohol, PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 25,4 miliar di tahun ini. Anggaran capex tersebut akan digunakan untuk memperlancar produksi dan mengembangkan sistem SAP mesin produksi perusahaan.

"Pada 2021, kami sudah belanja modal Rp 21,9 miliar, lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 yang hanya di angka Rp 10,3 miliar. Tahun ini, kami berencana menghabiskan Rp 25,4 miliar untuk perbaikan mesin produksi, memperlancar produksi dan mengupgrade SAP system," kata Direktur DLTA Ronny Titiheruw.

Lebih lanjut, Ronny menyebut, saat ini seluruh wilayah Indonesia merupakan area potensial bagi penjualan minuman beralkohol. Terlebih, tiap daerah memiliki segmen tersendiri, baik menyasar konsumen di kawasan urban hingga kawasan pariwisata.

"Tren peningkatan terjadi di setiap area, mulai dari Sumatra Utara hingga Papua sehingga semua daerah di Indonesia potensial untuk meningkatkan penjualan dan nilai profit," kata dia dalam paparan publik, Kamis (16/6).

Baca Juga: Inilah jadwal pembayaran dividen saham DLTA Rp 250 per saham

Namun demikian, pihaknya mencatat jika daerah Bali belum memberikan kontribusi sebesar masa sebelum pandemi Covid-19. DLTA menilai, hal tersebut disebabkan oleh terbatasnya turis asing untuk memasuki Bali. Tak hanya itu, penutupan beberapa outlet di Bali, juga menyumbang penyebab menurunnya kontribusi penjualan bir di daerah tersebut.

Namun demikian, DLTA yakin tren pertumbuhan akan terus berlanjut mengingat kasus Covid-19 sudah sangat terkendali. Hal ini juga didukung oleh strategi penjualan, seperti efisiensi, yang dilakukan sejak semester II-2022 yang dampaknya terasa hingga kuartal I-2022.

Sayangnya, DLTA tidak memberikan detail strategi yang dilakukan perusahaan. Perusahaan minuman beralkohol ini juga tidak menyebutkan target pertumbuhan laba dan pendapatan yang dibidik untuk tahun ini.

Pada kuartal I-2022, penjualan bir DLTA meningkat 13,49% menjadi Rp 198,820 miliar dari Rp 175,18 miliar di periode yang sama tahun lalu. Adapun, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 8,85% menjadi Rp 61,69 miliar dari Rp 56,67 miliar di periode yang sama tahun lalu.

Penjualan domestik juga masih memberikan kontribusi terhadap DLTA yakni sebanyak Rp 215,05 miliar sebelum dipotong oleh cukai dan ekspor sebesar Rp 305,85 juta.

 

Melihat hal ini, perusahaan masih akan terus fokus pada penjualan di segmen domestik. Menurutnya, produk DLTA memiliki portofolio lengkap untuk mengcover tiap konsumen lokal. Adapun pangsa pasar DLTA saat ini berkisar antara 26% hingga 28% dari total industri alkohol di Indonesia.

"Untuk ekspor, kami masih akan terus tingkatkan. Kami selama ini ekspor ke Thailand, Vietnam, Hongkong. Tapi kami fokus di pasar domestik karena kami nilai lebih prospektif," ujarnya.

Ronny menjelaskan, penjualan secara offline juga mendominasi. Konsumen mengkonsumsi produknya dengan membeli di hotel, kafe, swalayan, supermarket, dan jaringan ritel lainnya. Penjualan online diakui masih menyumbang angka yang kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×