Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
Upaya negosiasi tersebut wajar dilakukan. Pasalnya, di kuartal I-2020 Berau Coal mampu berkontribusi sebesar US$ 92,89 juta atau 48% dari total pendapatan neto DOID di segmen jasa penambangan, penyewaan alat berat, dan jasa lainnya.
Regina pun memastikan, seiring akan berakhirnya kontrak dengan sejumlah pelanggan besar, pihak DOID kini gencar mengincar kontrak-kontrak jasa pertambangan baru berdasarkan pipeline yang tersedia secara selektif.
Baca Juga: Laba Intiland Development (DILD) melompat 74,47% di kuartal I-2020
Lantas, pandemi corona yang melanda Indonesia tidak menjadi penghalang bagi perusahaan tersebut dalam mendapatkan kontrak dengan pelanggan baru. “Kami akan mengincar kontrak dengan pilihan yang bijaksana,” ujar dia.
Sekadar tambahan, meski meraup pendapatan neto sebesar US$ 193,82 juta di kuartal I-2020, angka tersebut sebenarnya turun 9,39% (yoy) secara tahunan. DOID juga menderita kerugian bersih sebanyak US$ 22,81 juta di kuartal pertama silam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News