kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dewan Energi Nasional (DEN) Usulkan Perbaikan Tata Kelola LPG


Senin, 28 Februari 2022 / 18:25 WIB
Dewan Energi Nasional (DEN) Usulkan Perbaikan Tata Kelola LPG
ILUSTRASI. Petugas menata LPG nonsubsidi Bright 5,5 kg sambil menunggu kedatangan LPG nonsubsidi Bright 3 kg di SPBU Pertamina Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga komoditas energi sepanjang tahun 2021 membuat PT Pertamina melakukan penyesuaian harga LPG nonsubsidi per Minggu (27/2).

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yudha mengungkapkan, dengan kondisi LPG yang merupakan satu komoditas dengan dua harga maka perlu ada perubahan pola distribusi khususnya untuk LPG subsidi atau LPG 3 kg.

Apalagi kenaikan harga LPG nonsubsidi berpotensi membuat masyarakat beralih ke LPG subsidi.

"Pola distribusi LPG 3 kg harus menggunakan pola distribusi tertutup, sehingga terhindar dari berpindahnya pengguna non subsidi ke subsidi," ujar Satya kepada Kontan.co.id, Senin (28/2).

Satya mengungkapkan, perubahan ini mendesak untuk dilakukan mengingat kenaikan harga komponen LPG yang terus terjadi.

Baca Juga: Akhir Februari 2022 Harga Gas Elpiji 5,5 dan 12 Kg Naik Lagi, 3 Kg Masih Tetap

Selain itu, saat ini Indonesia masih harus mengimpor LPG dalam jumlah besar setiap tahunnya.

"Mesti diingat, lebih dari 65% komponen LPG adalah impor," jelas Satya.

Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto mengungkapkan, ada upaya lain yang juga bisa dilakukan yakni dengan produk alternatif.

"(Bisa) Pakai kompor listrik dan segera memproduksi DME," kata Djoko, Senin (28/2).

Dikonfirmasi terpisah, Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan, segmentasi pengguna LPG nonsubsidi sudah jelas. Untuk itu, masyarakat pengguna LPG nonsubsidi diharapkan tidak beralih ke LPG subsidi.

"Kami akan terus melakukan monitoring stok dan penyaluran LPG kepada masyarakat. Selain itu, kami juga terus akan melakukan edukasi untuk memastikan penyaluran LPG yang tepat sasaran, ini akan dilakukan bersama-sama dengan seluruh stakeholder dan masyarakat," tegas Irto.

Baca Juga: Pengumuman, Ini Rincian Kenaikan Harga Elpiji 5,5 Kg dan 12 kg

Berdasarkan riset Kontan, produksi LPG pada tahun 2017 mencapai 2,02 juta ton, produksi LPG juga mencapai 2,02 juta ton pada 2018. Kemudian di 2019 produksi LPG mencapai 1,96 juta ton dan pada tahun 2020 sebesar 1,92 juta ton.

Adapun, volume impor terus mengalami kenaikan dalam beberapa tahun terakhir. Impor LPG pada 2017 tercatat sebesar 5,46 juta ton dan meningkat menjadi 5,56 juta ton pada 2018. 

Selanjutnya di 2019 impor kembali naik menjadi 5,71 juta ton dan kembali meningkat menjadi 6,39 juta ton pada 2020. Pada tahun 2021 volume impor LPG mencapai 6,42 juta ton.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×