kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dharma Satya Nusantara (DSNG) fokus tingkatkan kapasitas pabrik


Kamis, 09 Mei 2019 / 15:20 WIB
Dharma Satya Nusantara (DSNG) fokus tingkatkan kapasitas pabrik


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), berencana fokus meningkatkan kapasitas Pabrik Kepala Sawit (PKS) di angka 570 ton per jam di tahun 2019.

Angka ini meningkat sebesar 11,7% dari produksi tahun 2018 di besaran 510 ton per jam. Target ini berusaha dicapai dengan menyelesaikan pembangunan satu PKS berkapasitas 30 ton per jam dan perluasan kapasitas salah satu PKS lainnya di Kalimantan Barat sebesar 30 ton per jam.

Perusahaan yang berdiri sejak 1980 ini juga akan membangun Bio-CNG plant, sebuah prosesor pengolahan limbah cair PKS menjadi compressed bio methane gas dengan kapasitas 280 m kubik per jam, dan tenaga listrik berkapasitas 1,2 megawatt. Pembangunan ini sudah melalui masa peletakan batu pertama di akhir 2018.

"Pembangunan Bio CNG plant adalah buah dari kebijakan sustainalibity perseroan yang nantinya akan digunakan untuk menggantikan bahan bakar solar di PKS dan perumahan karyawan di sekitar kebun," jelas Andrianto Oetomo selaku Direktur Utama DSNG, Kamis (9/5).

Lebih lanjut, setelah alami penurunan produksi, pendapatan, dan laba bersih pada 2018 dikarenakan fluktuasi harga CPO dunia dan keadaan ekonomi global, DSNG menikmati kenaikan produksi sebesar 73% di Kuartal I 2019.

Menilik laporan keuangan, perseroan yang bergerak di industri sawit dan kayu ini, memproduksi 512 ribu ton tandan buah segar (TBS) di kuartal I 2019. Di periode yang sama tahun lalu, produksi TBS berada di angka 296.000 ton. Sementara itu, produksi CPO juga melesat 61% pada kuartal I 2019 di angka 129.000 ton.

"Kenaikan ini memang disebabkan oleh membaiknya produktivitas kebun sejak beberapa bulan terakhir, sehingga produktivitas kembali ke dua tahun lalu. Ini juga berkat tambahan produksi CPO dari perusahaan yang diakuisisi perseroan pada akhir 2018," jelas Andrianto.

Menilik laporan keuangan DSNG di Kuartal I, volume penjualan CPO naik sekitar dua kali lipat di kisaran 166.000 ton. Pada periode yang sama di tahun lalu, perseroan memiliki volume penjualan 82.000 ton.

Kenaikan ini, seiring pula dengan kenaikan produksi ditambah dengan penjualan sisa inventory yang sempat tertahan tahun lalu akibat kongesti (congestion) logistik kapal pengangkut CPO.

Kenaikan ini berhasil membawa penjualan perseroan naik 42% di angka Rp 1,37 triliun dari periode yang sama pada 2018 sebesar Rp 963,93 miliar. Kenaikan ini bahkan terjadi saat harga CPO turun sebesar 20% dari harga Rp 7,7 juta per ton menjadi Rp 6,1 juta per ton. Dari sini, segmen usaha sawit menyumbang kontribusi kepada perseroan sebesar 82%.

Lebih lanjut, DSNG mengalokasikan capex sebesar Rp 700 miliar - Rp 800 miliar dari pendanaan internal sebesar 20% dan pinjaman bank sebesar 80%.

"Biaya ini akan digunakan untuk pembangunan jalan, pembangunan Bio CNG plant, membangun pabrik baru, dan penanaman baru di Kalimantan Barat," pungkas Jenti selaku Direktur DSNG kepada Kontan, Kamis (9/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×