Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
Sedangkan menurutnya, untuk harga rumah baru, pengembang disebut tidak menurunkan harga. Mereka menyiasatinnya dengan membuat produk rumah yang lebih kecil sesuai harga untuk pasar yang sedang diminati saat ini yakni untuk kelas menengah.
Baca Juga: Meikarta terancam pailit, begini sanggahan Lippo
Pengembang properti PT Intiland Development Tbk juga mengaku ikut terdampak. Direktur Intiland Development Archied Noto Pradono mengaku, harga rumah mewah bekas masih agak lemah.
"Hal tersebut diakibatkan supply menurun, terutama high rise yang tidak di prime area, atau berada di pinggiran Jakarta. Selain itu banyak orang atau investor perlu dana tunai jangka pendek," ujar Archied.
Tetapi Archied tidak menjelaskan lebih detail berapa besar penurunannya saat ini. Yang jelas, saat ini DILD tengah menerapkan strategi dengan penjualan yang didukung dengan media digital dan promo KPR dan KPA subsidi bunga.
Karena menurut Archied, saat ini penyaluran kredit KPR masih gencar oleh pihak bank dengan bunga dan subsidi bunga yang menarik.
"Kita fokus di product kita yang ada baik penjualan inventory mau product baru di landed residential property di Graha Natura Surabaya, Serenia Hill, Talaga Bestari dan Magnolia di Jakarta," katanya.
Selain itu, pihaknya juga sangat berharap, omnibus law nantinya bisa menambah demand penjualan apartment milik DILD dari pembeli asing, serta industrial estate DILD di Ngoro dan Batang bisa berimbas positif di permintaan lahan industri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News