kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di tengah pandemi, industri petrokimia nasional tetap tumbuh positif


Selasa, 25 Mei 2021 / 08:21 WIB
Di tengah pandemi, industri petrokimia nasional tetap tumbuh positif
ILUSTRASI. Suasana kawasan kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur, Sabtu (21/12/2019)


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Peningkatan kapasitas tersebut seiring dengan selesainya proyek peningkatan kapasitas di area polimerisasi (bulk) dan penambahan extruder serta seluruh fasilitas pendukung yang diselesaikan di akhir 2019.

’’Polytama dapat melalui masa pandemi 2020 dengan membukukan laba komprehensif sebesar US$ 15,2 juta dan EBITDA sebesar US$ 20,85 juta, lebih besar dari RKAP 2020 masing-masing sebesar US$ 2,9 juta dan US$ 17,9 juta,’’ ujar Didik, dalam Siaran Pers, Selasa (25/5)

Dalam memenuhi permintaan pasar dan kebutuhan konsumen, Polytama secara konsisten melakukan inovasi dalam proses produksi dan pengembangan produk.

Baca Juga: Genjot produk petrokimia, Pertamina Patra Niaga lakukan penjualan perdana metanol

Inovasi yang dilakukan pada tahun 2020 adalah mengganti sebagian bahan bakar boiler dari industrial diesel oil menjadi gas alam yang akan menghemat biaya produksi.

Anak usaha TubanPetro yang lain, yaitu Petro Oxo Nusantara (PON), juga mampu mempertahankan kinerja seiring dengan permintaan produk 2-EH, khususnya mulai semester kedua 2020 karena kenaikan permintaan produk-produk kesehatan untuk APD, terutama sarung tangan. Pembalikan tren harga (rebound) baru terjadi mulai November 2020 dengan delta P jauh di atas normal.

Presiden Direktur PON Jaya Martapa menyampaikan, bahwa kapasitas produksi 150.000 MT untuk Ethyl Hexanol dan Isobutanol menjadikan PON sebagai produsen terbesar di Indonesia, dengan penjualan 80% ekspor.

PON juga berencana diversifikasi produk dengan menggantikan produk Iso-Butyl Alcohol (IBA) menjadi Neo Pentyl Glycol (NPG) telah dimulai oleh PON dengan menyelesaikan Pra Feasibility Study di akhir 2020.  

Baca Juga: Kinerja industri petrokimia terus tumbuh di pandemi Covid-19

Direktur Utama PT Tuban Petrochemical Industries (TubanPetro) Sukriyanto menambahkan, agar kinerja semakin baik di masa depan, TubanPetro dengan didukung PT Kilang Pertamina International dan PT Pertamina Persero, telah mendorong anak-anak usahanya untuk menyusun dan mengeksekusi beberapa rencana pengembangan, antara lain proyek revamping di PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) guna meningkatkan kapasitas produksi TPPI saat ini. Pengembangan Pabrik Olefin TPPI juga terus berjalan.

Untuk Proyek Pembangunan Pabrik Polypropylene II (Balongan), PT Polytama Propindo (Polytama) telah menyusun pra Feasibility Study maupun penyiapan strategi eksekusinya. Untuk proyek pembangunan pabrik Neopentyl Glycol (NPG), PT Petro Oxo Nusantara (PON) telah menyusun pra Feasibility Study maupun penyiapan pendanaannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×