kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di tengah pandemi, sejumlah perusahaan ramai-ramai rilis produk immunomodulator


Minggu, 31 Januari 2021 / 15:29 WIB
Di tengah pandemi, sejumlah perusahaan ramai-ramai rilis produk immunomodulator
ILUSTRASI. Suplemen?Herbamuno+ produksi Mustika Ratu


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi Covid-19, sejumlah perusahaan dari lintas sektor merilis produk immunomodulator yakni obat dari bahan alami yang berfungsi meningkatkan imunitas. 

Ada tiga perusahaan yang belakangan merilis produk peningkat imun, yakni Martha Tilaar Group yang merilis Berto Imunku, PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) merilis Herbamuno+, dan PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) merilis Avimac. Ketiganya melihat potensi bisnis di industri jamu yang cerah sehingga sudah menyiapkan sejumlah agenda bisnis supaya produknya bisa maksimal terserap di pasar. 

Chief Financial Officer Mustika Ratu Jodi Andrea Suryokusumo mengatakan adanya kejadian pandemi Covid-19, masyarakat menjadi lebih sadar akan fungsi jamu untuk menjaga imunitas. Ada satu resep herbal khusus untuk meningkatkan imunitas, bahasa sainsnya adalah immunomodulator. 

Baca Juga: Malindo Feedmill (MAIN) menyiapkan capex US$ 15 juta tahun ini

"Ini (immunomodulator) adalah upgrade dari jamu, kalau jamu dilihat sebagai minuman, kalau immunomodulator ini berbentuk seperti kaplet obat," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (27/1). 

Adapun pada akhir tahun lalu, Mustika Ratu merilis produk Herbamuno+  yang merupakan produk immunomodulator yang dibuat dari bahan-bahan alami herbal yaitu sambiloto, akar manis, meniran, jahe emprit, dan daun jambu. Saat ini, Herbamuno+ sedang dalam proses uji klinis untuk menjadi produk fitofarmaka. 

Menurut Jodi, industri jamu di Indonesia memiliki pasar yang menarik dan terus mencatatkan pertumbuhan apalagi di tengah pandemi. Mustika Ratu yang awalnya berdiri sebagai perusahaan jamu lalu berkembang menjadi perusahaan kosmetik, menegaskan bakal terus mengembangkan produk jamunya. 

Selain merilis produk baru lewat kolaborasi dengan sejumlah ahli, Mustika Ratu juga akan menambah kanal distribusi dengan kerja sama oleh partner yang tepat.  MRAT menjalin kerja sama dengan PT Indofarma Tbk (INAF). Adanya kerja sama ini, produk MRAT bisa dijual di rantai distribusi milik Indofarma dan apotek Kimia Farma. 

"Segmen ini akan kami tingkatkan sehingga otomatis jamu sebagai pilar penguat kita ke depannya, jadi gak hanya kosmetik," kata Jodi. 

Baca Juga: PP Properti (PPRO) masih berhati-hati di tahun ini, tak patok kinerja tinggi

Perusahaan kosmetik lainnya yang juga dikenal sebagai perusahaan jamu, Martha Tilaar Group turut merilis produk immunomodulator di akhir tahun 2020. 

CEO Martha Tilaar Group Kilala Tilaar menjelaskan lewat Martha Tilaar Inovation Center, perusahaan menciptakan inovasi baru bernama Berto ImunKu yang berupa cairan herbal dari konsetrat bahan meniran, jahe, kunyit, kencur, temulawak,dan madu. Produk ini sebagai immunomodulator yang mampu meningkatkan imun tubuh secara alami. 

"Selain karena kebutuhan di tengah pandemi, kami juga melihat peluang pasar jamu yang luar biasa di Indonesia. Saat ini nilai pasar jamu di Tanah Air kurang lebih Rp 15 triliun yang dari tahun ke tahun selalu mencatatkan kenaikan yang seksi yakni  sebesar 10%. Ditambah lagi di masa pandemi, produk jamu semakin digemari banyak kalangan, tidak terbatas umur," jelas dia beberapa waktu lalu. 

Kilala mengungkapkan, pada kuartal I-2021 distribusi produk ini akan semakin masif menjangkau ke seluruh Indonesia lewat channel penjualan ke apotek, toko obat, dan supermarket supaya produk ini bisa diakses lebih mudah oleh pelanggan. Namun, Kilala belum bisa memerinci target penjualan produk ini di sepanjang 2021. 




TERBARU

[X]
×