Reporter: Filemon Agung | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) membidik pendapatan sebesar US$ 3 miliar pada tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Dian Swastatika Sentosa Susan Chandra mengatakan, penetapan target pendapatan sebesar US$ 3 miliar untuk tahun ini juga akan bergantung pada situasi dan kondisi operasional di lapangan dan situasi ekonomi dan politik global.
"Pendapatan usaha tahun 2024 akan bersumber terutama dari bisnis pertambangan dan perdagangan batubara," ungkap Susan kepada Kontan, Kamis (17/10).
Di sisi lain, DSSA mengalami penurunan kinerja pada separuh pertama tahun ini. Top line dan bottom line kompak merosot, dengan penurunan laba bersih sedalam 40,31% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau Year on Year (YoY).
Baca Juga: Laba Bersih Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Anjlok 40,31% di Semester I-2024
DSSA meraih laba bersih senilai US$ 189,92 juta pada semester I-2024. Keuntungan DSSA turun 40,31% YoY jika dibandingkan dengan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I-2023, yang kala itu sebesar US$ 318,18 juta.
Penurunan bottom line ini sejalan dengan penyusutan top line. Pendapatan usaha DSSA merosot 52,20% YoY dari sebelumnya sebesar US$ 3,18 miliar menjadi US$ 1,52 miliar dalam enam bulan pertama 2024.
Susan menjelaskan, penurunan dari sisi top line dan bottom line Perseroan pada semester I 2024 terutama disebabkan karena telah dilakukannya pengalihan seluruh saham perusahaan dalam Golden Energy and Resources Ltd (GEAR) pada bulan Agustus 2023.
Dengan demikian, GEAR tidak dikonsolidasikan lagi ke dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
"Namun demikian, jika menilik pada indikator keuangan perusahaan, pengalihan tersebut menyebabkan likuiditas, efisiensi, dan efektivitas perusahaan mengalami peningkatan," jelas Susan.
Untuk tahun ini, DSSA mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 350 juta yang direncanakan untuk pembangunan infrastruktur multimedia.
"Hingga 30 Juni 2024, realisasi belanja modal adalah sekitar US$ 174 juta dimana sekitar 60% dialokasikan untuk belanja modal pembangunan infrastruktur multimedia," pungkas Susan.
Baca Juga: Sinarmas Gandeng LG, Bangun Data Center Senilai US$ 300 Juta
Selanjutnya: Begini Kelanjutan Rencana IPO Adaro Andalan
Menarik Dibaca: Daerah Ini Berpotensi Hujan Ringan, Cek Prakiraan Cuaca Besok (18/10) di Jawa Barat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News