Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
Tak hanya itu, portofolio pembangkit listrik yang dikelola DSSA juga semakin bertambah. Di luar kedua PLTU tadi, DSSA telah mengelola IPP PLTU Sumsel-5 yang berkapasitas 300 MW dan captive power plant di Tangerang, Serang, dan Karawang dengan kapasitas 300 MW.
Dengan demikian, kapasitas pembangkit listrik DSSA bisa meningkat hingga 900 MW jika diakumulasikan kapasitas dari IPP Kendari-3 dan IPP PLTU Kalteng-1.
Baca Juga: Meski belum berdampak, Adaro Energy dan Bumi Resources tetap waspadai virus corona
Susan melanjutkan, untuk sementara DSSA belum memiliki rencana pengembangan proyek pembangkit listrik lainnya dalam waktu dekat. "Tapi perusahaan tetap terbuka untuk mengkaji peluang-peluang bisnis baru," imbuh dia.
Namun begitu, perusahaan memiliki rencana diversifikasi bisnis melalui akuisisi tambang emas Ravenswood di Queensland, Australia.
Dalam berita sebelumnya, akuisisi tersebut dilakukan DSSA lewat cucu usahanya yakni Golden Investment II Lte Ltd yang membentuk perusahaan patungan bernama Mining Gold Group Ply Ltd (Topco) bersama Raven Gold Nominee Pty Ltd.
Baca Juga: Harga minyak kembali rebound setelah melemah sejak pekan lalu
Susan belum bisa bicara banyak mengenai perkembangan akuisisi tersebut. Yang pasti, proses tersebut masih berlangsung. Kinerja keuangan DSSA juga diharapkan akan positif begitu akuisisi tambang emas ini tuntas. "Kami akan memberikan keterbukaan informasi terkait perkembangan akuisisi itu," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News