kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dibalik maraknya mantan pejabat yang kini menjadi petinggi di perusahaan teknologi


Senin, 10 Mei 2021 / 08:50 WIB
Dibalik maraknya mantan pejabat yang kini menjadi petinggi di perusahaan teknologi


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan digital rajin menggandeng mantan pejabat publik untuk duduk di kursi komisaris atau penasihat perusahaan. Beberapa bahkan ada yang rangkap jabatan sambil menempati posisi komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Terbaru akhir April lalu ada Mantan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro yang didaulat sebagai Komisaris Utama Bukalapak. Tak hanya Bambang, Komisaris Independen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) Zannuba Arifah alias Yenny Wahid juga diangkat sebagai komisaris Bukalapak.

Menurut Bambang, ekonomi digital memiliki prospek untuk menjadi bagian dari arus utama kegiatan ekonomi di Indonesia. Pandemi Covid-19 mempercepat transformasi tersebut.

Di sisi lain meski sektor e-commerce semakin kompetitif, Bambang yakin sebagai salah satu marketplace berstatus unicorn Indonesia, Bukalapak akan terus ikut menopang pertumbuhan ekosistem digital dan pemberdayaan UMKM di Indonesia.

Baca Juga: Menilik deretan mantan pejabat publik yang kini menjadi petinggi perusahaan digital

"Prospeknya ekonomi digital akan menjadi bagian dari arus utama kegiatan ekonomi. Transformasinya dipercepat dengan adanya pandemi. Saya ingin lebih memahami proses transformasi tersebut," terang Bambang saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (9/5).

Sebelumnya dalam keterangan tertulis, CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengatakan, pengangkatan Komisaris Utama Bambang Brodjonegoro serta Komisaris Yenny Wahid diharapkan memberikan semangat untuk berkolaborasi dengan terus berinovasi dan menjadikan teknologi sebagai hal yang krusial dan harus diadopsi, agar UMKM berkembang.

“Bambang Brodjonegoro dan Yenny Wahid diharapkan akan memberikan dampak yang lebih besar pada adopsi teknologi di UMKM serta inovasi yang mengarah pada transformasi digital dan penguatan UMKM,” kata Rachmat.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×