kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Digempur LCGC, penjualan mobil Korea rontok


Selasa, 08 April 2014 / 10:20 WIB
Digempur LCGC, penjualan mobil Korea rontok
ILUSTRASI. Karyawan menunjukkan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta Pusat.


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Demam Korea di dalam negeri tak membuat penjualan mobil asal negeri ginseng tersebut melaju kencang. Bahkan, penjualan mobil asal Korea Selatan di Indonesia cenderung tak bergerak. Merek-merek asal Jepang masih mendominasi penjualan mobil di dalam negeri.

Hartanto Sukmono, Direktur Pemasaran Kia Mobil Indonesia mengklaim, secara global, produknya bisa meraih penjualan nomor 4. Namun, di Indonesia, pangsa pasar Kia tidak sampai 1%.

Selain sulit bersaing dengan merek Jepang, kehadiran produk mobil murah alias Low Cost Green Car (LCGC) ikut menekan penjualan KIA. Apalagi, perusahaan ini tidak memiliki varian mobil murah. Akibatnya, penjualan mobil semakin terimpit.

Di tiga bulan pertama tahun ini, alih-alih tumbuh, penjualan mobil Kia justru turun 20,09% dibandingkan tahun lalu periode yang sama. Pada periode Januari sampai Maret 2013, penjualan wholesale hanya mencapai 3.200 unit.

Pada bulan Maret 2014, Kia mampu menjual mobil sebesar 847 unit. Sehingga, di kuartal pertama tahun ini, total penjualan Kia sekitar 2.557 unit. "Kompetisi lebih ketat, khususnya jumlah mobil LCGC juga meningkat," kata Hartanto kepada KONTAN, Senin (7/4).

Ditambah lagi dengan kondisi politik di Korea Selatan yang sedang bersitegang dengan Korea Utara, kata Hartanto, ikut memicu penurunan penjualan mobil. Sebab, banyak konsumen yang ragu untuk membeli produk Kia.

Kendati demikian, Hartanto mengatakan, KIA tidak patah arang. Guna semakin mendongkrak penjualannya, perusahaan ini getol mengeluarkan produk baru. Setidaknya dalam waktu dekat, KIA akan merilis tiga produk anyar. Namun, Hartanto belum bisa membeberkan secara pasti kapan waktu peluncuran produk anyar tersebut.

Salah satu yang akan hadir adalah varian Kia Picanto Morning. "Kemungkinan peluncurannya di semester dua, menunggu pemilu selesai. Kalau diluncurkan saat ini, konsumen masih ragu membeli," beber Hartanto.

Senasib dengan Kia, penjualan Hyundai Mobil Indonesia juga turun di kuartal pertama tahun ini. Di tiga bulan pertama tahun lalu, penjualan Hyundai sebanyak 1.219 unit. Namun, sampai Maret 2014, penjualan Hyundai bahkan tak bisa tembus 1.000 unit. Di Januari dan Februari, penjualan Kia sebesar 393 unit. "Di Maret lalu, kami jual 250 unit," kata Mukiat Sutikno, Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia.

Mukiat bilang, penurunan penjualan ini karena mayoritas konsumen Indonesia masih memilih mobil Multi Purpose Vehicle (MPV) dan juga LCGC. Nah, produk Hyundai susah bersaing dengan produk serupa merek Jepang.

Tahun ini, Hyundai Mobil Indonesia tetap keukeuh memasang target penjualan 5.000 unit. Makanya, perusahaan itu akan meluncurkan produk baru. Diharapkan produk baru bisa dijual 150 unit per bulan. "Pada minggu ketiga bulan ini, kami akan hadirkan produk baru," kata Mukiat yang masih merahasiakan jenis mobil baru tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×