kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

DigiTiket wadah pesan tiket dan manajemen tempat wisata dalam satu platform


Jumat, 25 Juni 2021 / 16:17 WIB
DigiTiket wadah pesan tiket dan manajemen tempat wisata dalam satu platform
ILUSTRASI. DigiTiket


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak hanya memesan transportasi online ataupun tiket pesawat, travel dan kereta yang dapat dilakukan secara online. Melalui DigiTiket kini wisatawan dipermudah dalam memesan tiket tempat wisata, atraksi hiburan, seminar, serta acara lainnya secara daring tanpa perlu mengantri.

CEO DigiTiket Rizqi Mulyantara mengatakan, platform yang mulai meluncur sejak 2017 ini memiliki keunggulan mengintegrasikan pemesanan tiket dari online ke offline.

Saat ini ada empat layanan yang disediakan DigiTiket yaitu pemesanan tiket attraction, paket tour, tiket event hingga yang terbaru virtual tour.

Selain praktis dalam pemesanan tiket DigiTiket juga memberi kemudahan dalam pembayaran secara digital baik antar bank atau e-money.

Baca Juga: Lindungi pengguna dan petugas, KAI Commuter lanjutkan tes acak antigen

Tercatat hingga saat ini sudah ada 130.000 pengguna DigiTiket dengan jumlah tempat wisata yang tergabung ada 180 partner yang tersebar sepanjang Medan, Jawa hingga wilayah Sulawesi.

"Khusus virtual tour, semenjak tahun kemarin lumayan bagus antusiasmenya ini mungkin sudah sekitar 50.000 peserta yang sudah landing ke virtual tour kami. Layanan ini mayoritas diisi oleh teman-teman dari sekolah-sekolah TK hingga SD untuk menggantikan program outing," jelas Rizqi kepada Kontan.co.id.

Dampak pandemi ke industri pariwisata juga dirasakan oleh DigiTiket. Rizqi mengungkap, awal pandemi tahun lalu permintaan pemesan tiket di DigiTiket anjlok hingga 80%.

Di mana sebelum pandemi rata-rata ada sekitar 1.000 pesanan tiket baik untuk wisata, paket tour dan event saban bulannya.

"Kini sudah mulai merangkak naik sejak Desember tahun lalu, walau ngga kayak sebelum pandemi tapi sekarang sudah hampir mau menyamai permintaan sebelum pandemi," jelasnya.

Kini layanan yang ramai diakses oleh pengguna ialah pemesanan tiket virtual tour dan juga tiket event online atau offline.

"Tantangan kita sekarang lebih ke industrinya ya, karena kepastian kapan pandemi ini bisa berakhir hingga akhirnya industri pariwisata dibuka kembali," imbuhnya.

Baca Juga: Bayu Buana bukukan rugi bersih Rp 6,73 miliar di kuartal I-2021

Meski pandemi menjadi tantangan bagi DigiTiket, namun Rizqi tetap optimis pihaknya mampu berkembang ditengah kondisi saat ini dengan memaksimalkan layanan virtual tour dan tiket event.

Tahun ini saja DigiTiket menargetkan mampu meningkatkan pengguna hingga 500.000 dan 500 partner hingga akhir tahun 2021.

"Kita target ada 1 juta pengguna di 2022, oleh karenanya kita juga akan meningkatkan partner tempat wisata dan juga partner event. Tahun ini partner ditargetkan 500 tahun depan 1.000 partner," jelasnya.

Adapun untuk revenue DigiTiket memanfaatkan kerjasama dengan partner melalui diskon yang ditawarkan. Dalam artian DigiTiket tidak mematok biaya administrasi bagi pengguna saat menggunakan layanannya.

"Kita revenue bukan dari pengguna tapi dari kerjasama dengan partner untuk diskon-diskon tiket wisata ataupun event mereka," ujarnya.

Selain menargetkan melebarkan sayap di Indonesia, DigiTiket juga berencana untuk mampu ekspansi go internasional. Namun rencana go internasional baru akan dilakukan pada 2023. Saat ini Rizqi ingin memaksimalkan market DigiTiket di domestik.

Baca Juga: Siap-siap! Tes acak untuk penumpang KRL berlaku di 6 stasiun mulai hari ini

Adapun untuk pengembangan layanan ke depan, Rizqi menjelaskan akan diluncurkan layanan Software as a service (SaaS) untuk manajemen tempat wisata. Melalui layanan tersebut DigiTiket ingin memberikan kemudahan manajemen ticketing tempat wisata yang memiliki keterbatasan modal.

"Jadi yang tempat wisata yang modalnya minim nggak bisa beli PC atau entrance gate kayak wisata gede, itu mereka cukup pakai tablet Android aja untuk mengelola tiket masuknya dan print out tiketnya pakai printer bluetooth tiketnya. Jadi lebih murah dan juga lebih mudah untuk pengelola wisata," ungkap Rizqi.

Adapun untuk pendanaan DigiTiket sejak tahun lalu sudah menerima pendanaan pre seed dari salah satu BUMN di Indonesia.

Saat ini DigiTiket tengah berkomunikasi dengan calon investor untuk pendanaan berikutnya. Sayang Rizqi belum dapat memberi bocoran terkait siapa nantinya investor yang akan masuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×