Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
Dalam berita Kontan sebelumnya, saat ini TAXI hanya bisa mengandalkan layanan sewa bus pariwisata. Sebab, aset TAXI yang tersisa hanya 10 unit bus. Padahal, tahun 2018 lalu TAXI masih memiliki 6.600 unit armada taksi reguler dan 100 unit bus.
Pada penutupan perdagangan Jumat (13/1), saham TAXI bertengger di level Rp 50 per saham. Praktis, saham TAXI tidak pernah mengalami perubahan harga sejak pertengahan 2019 lalu.
Namun, Rabu (11/1) lalu, volume transaksi saham TAXI sempat melesat menjadi 2,2 juta saham seiring beredarnya rumor akuisisi oleh BUP.
Baca Juga: Happy Hapsoro Suami Puan Cuan Ratusan Miliar dari Jualan Saham Rukun Raharja (RAJA)
Manajemen TAXI pun memberikan klarifikasi melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (13/1).
Dalam keterangannya, Manajemen TAXi tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material lainnya, termasuk tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu yang mempengaruhi harga saham perusahaan.
TAXI juga tidak memiliki rencana aksi korporasi dalam waktu dekat yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perusahaan di BEI setidaknya dalam 3 bulan mendatang. “Perusahaan tidak memiliki rencana melakukan tindakan korporasi,” tulis Johannes dalam keterbukaan informasi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News