Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru-baru ini tersiar kabar bahwa pengusaha sekaligus suami dari Ketua DPR RI, Puan Maharani Hapsoro Sukmonohadi atau dikenal dengan Happy Hapsoro berencana mengakuisisi saham emiten transportasi, PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI).
Akuisisi tersebut dilakukan Happy Hapsoro melalui PT Basis Utama Prima (BUP). Perusahaan ini merupakan pemegang saham mayoritas emiten perhotelan PT Red Planet Tbk (PSKT) dengan kepemilikan 40%.
Rencananya, BUP akan mengakuisisi 2,2 miliar saham atau 35% kepemilikan saham TAXI dengan harga Rp 20 per saham. Alhasil, nilai transaksi akuisisi TAXI oleh BUP ditaksir sebesar Rp 44 miliar.
Baca Juga: Happy Hapsoro Datang, Gembok Dibuka, Saham MINA pun Langsung Terbang
Merujuk data RTI, saat ini pemegang saham TAXI terdiri dari Zico Trust Ltd dengan kepemilikan sebesar 2,28 miliar saham atau setara 22,39%, kemudian ada PT Rajawali Corpora sebesar 1,09 miliar saham atau setara 10,70%, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk sebesar 565,46 juta atau setara 5,53%, serta investor publik atau masyarakat sebesar 6,27 miliar atau setara 61,38%.
Direktur Utama Express Transindo Utama Johannes B.E. Triatmojo mengaku tidak mengetahui adanya rencana aksi korporasi yang melibatkan TAXI dan BUP milik Happy Hapsoro. Alhasil, ia tidak bisa berkomentar banyak terkait hal tersebut. “Saya tidak tahu,” ujar dia, Jumat (13/1).
Dia juga enggan menjelaskan kondisi bisnis terkini TAXI dan rencana pengembangan atau ekspansi bisnis perusahaan tersebut pada tahun ini.
Hingga kuartal III-2022, pendapatan TAXI turun 71,18% year on year (yoy) menjadi Rp 1,70 miliar. TAXI juga masih menderita rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 13,77 miliar, meski jumlahnya telah terpangkas 57,92% (yoy).
Baca Juga: Happy Hapsoro Menantu Megawati Beraksi Lagi, Kini Berkongsi Akuisisi 70% Saham SINI
Dalam berita Kontan sebelumnya, saat ini TAXI hanya bisa mengandalkan layanan sewa bus pariwisata. Sebab, aset TAXI yang tersisa hanya 10 unit bus. Padahal, tahun 2018 lalu TAXI masih memiliki 6.600 unit armada taksi reguler dan 100 unit bus.
Pada penutupan perdagangan Jumat (13/1), saham TAXI bertengger di level Rp 50 per saham. Praktis, saham TAXI tidak pernah mengalami perubahan harga sejak pertengahan 2019 lalu.
Namun, Rabu (11/1) lalu, volume transaksi saham TAXI sempat melesat menjadi 2,2 juta saham seiring beredarnya rumor akuisisi oleh BUP.
Baca Juga: Happy Hapsoro Suami Puan Cuan Ratusan Miliar dari Jualan Saham Rukun Raharja (RAJA)
Manajemen TAXI pun memberikan klarifikasi melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (13/1).
Dalam keterangannya, Manajemen TAXi tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material lainnya, termasuk tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu yang mempengaruhi harga saham perusahaan.
TAXI juga tidak memiliki rencana aksi korporasi dalam waktu dekat yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perusahaan di BEI setidaknya dalam 3 bulan mendatang. “Perusahaan tidak memiliki rencana melakukan tindakan korporasi,” tulis Johannes dalam keterbukaan informasi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News