Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berhembus kabar kalau rencana akuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pelabuhan Ratu oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) batal dilakukan. Namun PTBA menegaskan proses akuisisi ini masih dalam proses.
Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Apollonius Andwie C. menuturkan perseroan senantiasa mempertimbangkan berbagai aspek terkait rencana pengambilalihan PLTU milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) ini.
"Saat ini masih dilakukan proses due diligence. Diharapkan dapat tercapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak," jelas Apollonius saat dikonfirmasi Kontan, Rabu (2/1).
Baca Juga: Energi Surya PTBA Bikin Petani Lebih Sejahtera
Adapun proses uji tuntas alias due diligence PTBA atas aset PLTU Pelabuhan Ratu ini akan dilakukan secara komprehensif untuk menentukan nilai kewajaran, serta dampak terhadap transaksi.
Uji tuntas PTBA ini meliputi dampak transaksi terhadap aspek keuangan, operasional dan hukum serta mempertimbangkan pengukuran atas transaksi afiliasi benturan kepentingan dan materialitas.
Sebagai pengingat, pada 18 Oktober 2022, PTBA dan manajemen PLN telah menandatangani Principle Framework Agreement di Bali. Ini merupakan perjanjian awal kerjasama dalam rangka pelepasan aset PLTU itu.
Di sisi lain, Apollonius menjelaskan PTBA akan ikut berkontribusi dalam transisi ekonomi hijau agar target Net Zero Emission pada 2060 dapat tercapai.
Baca Juga: Catat! Ini Rekomendasi Saham Emiten yang Berpotensi Cetak Pendapatan Tertinggi
"PTBA juga berkomitmen untuk mendukung kebijakan Pemerintah yang mendorong transisi menuju energi bersih," lanjut dia.
Porsi Dividen Menciut
Sebelumnya, Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan menilai dengan akuisisi yang didanai oleh kas perseroan, potensi PTBA kemungkinan akan lebih rendah daripada periode sebelumnya dan konsensus pasar.
Namun Felix menilai mengingat umur operasional PLTU yang akan dipangkas dari 23 tahun menjadi 15 taun, kemungkinan PTBA akan mendapat harga diskon. Sehingga, penggunaan kas emiten pelat merah ini bisa lebih sedikit.
Baca Juga: Harga Batubara Melandai, Intip Rekomendasi Saham dari Analis Berikut Ini
Dalam risetnya, Analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo menuliskan bahwa PTBA memastikan punya cadangan kas yang melimpah untuk memberikan dan mempertahankan dividend payout ratio (DPO) yang tinggi.
"Kami mempertahankan tingkat DPO pada 80% yang tinggi untuk 2023 dan 2024, yang berarti dividend yield mencapai 25,2% sampai 19,4%," jelas Thomas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News